5. Lagi-Lagi Sarung Bobby

2K 380 84
                                    

"Bob, anak lo udah dua Booob!"

Bobby tak mendengarkan komentar Sungjae, pria itu masih asik bermain bentengan bersama anak-anak lainnya.

"YAYAAAAH!"

"Siap Princess ..." Bobby langsung berhenti bermain, langkahnya kini sudah menuju ke arah putrinya yang memakai mukena. Jihan memang ikut taraweh, bayi perempuan itu kesenangan karena berada di tempat ramai. "Princess tadi tidur yaaaa?"

"Nana!" jawab Jihan dengan wajah marah. Jangan lupakan pipi bulatnya yang tertekan oleh mukena, membuat orang-orang yang melihatnya gemas ingin menggigit.

"Yang, Dihan tidur ..."

"Lah? Tadi masih ikut tadarus sama Dongi."

"Keenakan dengerin gue ngaji ..." balas Donghyuk yang menggendong keponakannya.

"Mau pulang sekarang?" tanya Bobby yang mengambil alih Dihan dari Donghyuk. "Aku lagi main bentengan."

"Ke rumah bunda dulu aja deh," kata Jisoo. "Kasian Dihan, kalo dibawa ke rumah nanti kebangun."

Bobby langsung mengangguk, "Princess mau sama Yayah juga?" tanya Bobby. "Ayo kita ke rumah Nenek. Ganggu Nenek lagi nonton ikatan cinta."

"Yo!yo!" jawab Jihan semangat. Sedangkan Dihan masih tetap terlelap tidur di tangan kanan Bobby.

"Woy, pitan dulu!" kata Bobby kepada anak-anak yang masih terus kejar-kejaran.

"Kak, gak iri gitu?" tanya Rose kepada Jinyoung. Keduanya memang sedang duduk di samping masjid sembari memakan rempeyek milik Eunha.

"Kenapa?"

"Liat tuh, Bang Ibob aja udah gendong anak."

Jinyoung tentu saja langsung mendelik kepada adik bungsunya itu, "Sorry, hidup gue terlalu sempurna untuk diisi oleh iri dan dengki."

"Sempurna apaan?" sewot Rose. "Gue minta keponakan aja kaga dikasih."

"Lo mau gue kasih keponakan sekarang?"

"Nikah dulu, Kaaak! Ih JOY KAKAK LO SENGKLEK NIIH!"

Kasian Rose, ngode minta ponakan malah jadi emosi.

"Donasi ... donasi ... donasi ..." Haruto tiba-tiba saja datang dengan peci hitamnya sebagai wadah uang. "Donasi untuk beli petasan ... seikhlasnya ... seikhlasnya."

"Yang beli siapa?" tanya Jinyoung.

"Aku sama Bang Ucok, Kak." Jinyoung langsung memasukkan uang lima ribu yang ada di kantong baju kokonya. "Washiap, terimakasih karena sudah berdonasi."

"Donasi ... donasi ..." remaja kelas 10 itu kembali berkeliling, meminta donasi sembari menyodorkan pecinya kepada penduduk Graha Permai lainnya. "Teh Jiyo, donasi buat beli petasan."

"Petasan apa?" tanya Jihyo sembari memasukan uang yang ia bawa.

"Petasan kentut," jawab Haruto. "Hellow vlooog!"

"Ru banyak yang nanya, lo jomblo bukan?"

"Jomblo bukan yaaaaa?" balas Haruto dengan wajah menyebalkan. "Kepo deeeeh."

"Dasar anak remaja," omel Jihyo dengan kamera menyoroti Haruto yang kini sudah berkeliling meminta donasi lagi.

"ABAAAANG! DONASI PETASAN!"

Haruto langsung menodong Sang Abang yang baru saja datang, sedangkan Bobby dengan santai memberikan uang kepada adik bungsunya. Dan setelah itu menggantung sarung di pagar masjid.

"WOY BENTENG SIAPA YANG KALAH?"

"LANJUT AYOK BAAAANG!"

"AYOOOOOOK!"

🏘

"Weh Hyo, daftar RCTI+ caranya gimana?" tanya Eunha kepada Jihyo. "Emak gue pas sahur bilang, emak lo bisa nonton siaran ulang Ikatan Cinta di RCTI+"

"Lah yang daftarin Bapak gue," jawab Jihyo. "Gue kaga paham yang begituan."

"Ceweknya Mark tuh, pake RCTI+" saut Yerim. "Dia suka nonton Ikatan Cinta juga."

"Oh iya! Gue pernah liat tuh tante Inna ngepost snapgram sama Mina."

"Sekarang tuh kalo mau jadi mantu idaman gampang," saut Jihyo. "Cukup suka nonton ikatan cinta aja."

"Iya anjir," saut Joy. "Gue ngintip grup ibu-ibu graper--"

"Namanya Aladin Selalu Bahagia, ya?" sela Jihyo dan setelah itu disusul gelak tawa yang lain.

Beralih dari para perempuan, kini kita menuju pasukan karaoke dengan Junhoe sebagai gitaris, Jungkook berkolaborasi dengan Hoseok menjadi tukang gendang, dan Hoseok perusuh. Rose kali ini bertugas sebagai vokal utama.

"Makanyaaa ... kalau kau cinta dia itu ko jaga. Sekarang su terjadi baru ko ganas~ kau bawa dia sudah biar ko puas~~"

"TARIK SIST?!" saut Jungkook semangat.

"SEMONGKOOOO!" semua dengan kompak menjawab, bahkan anak-anak yang sedang main bentengan pun ikut menjawab.

"KOREK MANA KOREK? SIAPA YANG PUNYA KOREK?"

Junhoe yang memang sudah sedia korek untuk main petasan, langsung melempar empat korek gas kepada Haruto.

Alhamdulillah hasil nyomot dari warung.

"Weh! weh! bagi gue! Mau buat foto-foto!" Somi yang awalnya sedang foto-foto langsung berteriak meminta petasan.

"Chan ... chan ... kasian bet lo, kerjaan selain jadi pacar Somi. Jadi fotografer juga."

Somi langsung memberikan satu bungkus petasan kentut kepada Chanwoo. "Kak, fotoin biar kaya aku diantara asep gitu."

"Konsepnya apaan sih? Jin keluar dari teko?" tanya Wonwoo yang sedari tadi selalu menjadi komentator.

"Diem deh!" sewot Somi kesal. "Udah sono main petasan sama yang lain."

Wonwoo hanya berdecak saja, lelaki itu asik duduk di bawah pohon mangga. Ia tak ada niatan bermain dengan yang lain, dan memilih untuk duduk di bawah pohon. Menggantikan kuntilanak yang sedang ada di hotel prodeo.

"Won, kaga main petasan lo?" tanya Yunhyeong. "Galau ye lu? Homoannya kaga ada."

"Kasian, ditinggal Hanbin."

"Gak nyangka aku sama A Mbin, pergi secepat ini."

"Tolol!" umpat Dahyun dengan reflek saat mendengar perkataan Jungkook. Sedangkan yang lain sudah tertawa puas.

"Hyun, Aa lo belum balik?"

"Belum," jawab Dahyun santai. "Diemin aja, lagi depresot."

"Hanbin depresot gimana anjim? Pen liat gu--AAAAAA! ANAK KONDA! ANJIM!"

"SORRY KAK YOY! REFLEK GUE LEMPAR PETASANNYA--"

"SARUNG GUEEEEEE!" teriak Bobby saat melihat percikan api keluar saat petasan yang Yunhyeong tepis itu mendarat di sarungnya.

"BHS BOBBY KEMBALI MENJADI KORBAN KEBAKARAN UNTUK KESEKIAN KALINYAAAA!"

"SARUNG BANG BOBBY TUH TUMBAL!"

"ALHAMDULILLAH, UDAH ADA TUMBAL. HARI-HARI BERIKUTNYA PASTI BERKAH!"

"Mampus gue kena omel Jisoo."

Apapun merek sarung yang Bobby pakai. Menjadi korban dari petasan kentut adalah akhirnya kisahnya.

Tbc

Ada yang mau request moment?
Tapi gak janji dibuatin 😖

GPR 48✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang