18. Weddingnya Kak Jinyoung

1.8K 365 98
                                    

"Harutoooo, turun!" omel Bunda saat melihat putra bungsunya sudah duduk di atas pick up untuk menampung seserahan. "Jatoh, nanti!"

"Iiih, akukan mau naik losbaaaak..." rengek Haruto sebal. Dan dengan berat hati turun.

"Jatoh!"

"Kan pegangaaaan..." bela Haruto, moodnya langsung buruk karena tak bisa duduk di pickup belakang.

"Kim Hanbin! Kamu naik mobil sama Bunda. Ruto yang nyetir!"

"Bun, Hanbin bukan bocah. Masa gak boleh naik losbak?"

"Bukan masalah bocah," omel Bunda. "Kamu mau nikah! Sandekala!"

"Tau! Lo mau nanti akad mukanya mirip aspal?" saut Bang Hoseok yang sudah siap duduk di bak belakang mobil pickup, bersama Mino dan Jaewon.

Hanbin tak bisa protes, lelaki itu akhirnya pasrah dan masuk ke dalam Lexus Sang Ayah.

Di minggu pagi ini Graha Pernai sudah ramai. Para manusia sudah siap berkumpul di blok B, siap mengantar Jinyoung ke tempat resepsi pernikahannya.

Akad dan resepsi diadakan di tempat yang sama. Ballroom hotel bintang lima, sesuai permintaan keluarga mepelai wanita.

"Anjaaay! June, Sungjae pake seragam keluargaaaaa..." Bobby dengan semangat menggoda dua manusia yang mendapatkan batik kembar keluarga Park. "Dianggap ya ternyata."

"Gak usah bacot!" omel Sungjae. "Inspirasi dari Bunda lo ini!"

Tawa Bobby kembali pecah. Bundanya memang masuk dalam jejeran mertua yang membuat iri para teman gosipnya.

"Bang, gue nebeng mobil lo ya..." pinta Yerim yang syukurnya kali ini sedang tidak mabar. "Males bawa mobil, Mas Key gak ikut."

"Emak, bapak lo?"

"Kaga ikut, semalem udah berangkat ke Spanyol. Lagi ada urusan."

"Kasian banget anak pungut..." ledek Wonwoo yang sedang menyiapkan mobil untuk Mami dan Papahnya. Mobil memang sudah disiapkan di jalanan menuju gerbang depan.

"Supir keluarga diem aja deh!" sewot Yerim yang sekarang sudah mengambil alih Dihan. "Dihan gedenya jangan nyebelin yaaa...."

"Nikahan Kak Jinyoung kaga bisa pentas seni ya?" tanya Yunhyeong. "Gue tadinya mau nyuru Si Jihyo nyanyi dangdut anjir."

"Kaga bisa, Yo. Keluarga perempuannya elit..." saut Taeyong. "Tanya sama Bobby, soalnya Nayeon mantan dia."

"Beuuh, mending berubah jadi makhluk classy dah lo pada. Daripada nanti diusir..." kata Bobby. "Bapaknya Nayeon salah satu pejabat tinggi, emaknya masuk ke jejeran sosialita yang punya banyak toko perhiasan mewah."

"Pantes lo kaga jadi sama Nayeon..." saut Sungjae. "Beda kasta ternyata."

"Kaga bakal kuat Bobby kalo sama keluarga begituan. Jiwa gilanya terkekang..." saut Yunhyeong dan disusul gelak tawa yang lain.

"Yang, tolong pegang Jihan dulu..." Jisoo tiba-tiba datang, wanita itu sudah rapi mengenangkan kebaya dan berdandan. Tetapi rambutnya masih acak-acakan. "Aku benerin rambut dulu, ya...."

Bobby mengangguk, mengambil alih Jihan. "Jangan lama-lama, bentar lagi mau berangkat," pesan Bobby dan diterima anggukkan Jisoo.

"Bob punya anak seru gak?" pertanyaan random Taeyong tentu saja membuat Bobby, Sungjae dan Yunhyeong menoleh kepada lelaki itu.

"Seru," jawab Bobby asal. "Menantang adrenalin."

🏘

"Siap-siap Wan, nanti ditanya kapan nikah..." bisik Hoseok kepada Kakak Sepupunya. Dua manusia itu duduk berdampingan, menunggu prosesi akad nikah.

GPR 48✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang