"Cek satu, dua, tiga--"
"Empat, lima, enam, tujuh, delapan--"
"Nggak usah diterusin, Manse!" sela Yunhyeong yang sudah merasa lelah. Padahal podcast belum dimulai.
"Ian, uuh!"
Yunhyeong menghela napas. Dihan juga ikut melanjutkan, bocah yang belum genap dua tahun itu memang sudah pandai menghitung samapai sepuluh, walaupun pelafalannya masih kurang.
"One, two, three--"
"Or!" sahut Dihan semangat.
"Sebentar, ini kita bisa mulai?" tanya Yunhyeong. "Daehan, Minguk, Manse." Yunhyeong memanggil tiga keponakannya. "Dihan, Jihaaan." Lanjutnya memanggil dua anak Bobby yang ia culik. Youtubers itu memperkenalkan bintang tamunya hari ini.
"Om Yoyo, Jihan pidahin dong. Duduknya di sebelah aku--"
"No!" Manse dengan cepat memotong permintaan Minguk. "Jihan udah paling cocok duduk di samping aku," ucap Manse yang bersebelahan dengan Jihan di sofa apartemen. "Kita kaya lagi duduk di pelaminan."
Yunhyeong menepuk jidatnya. Kosa kata Manse memang sangat luar biasa, efek sering ikut bergunjing dengan sang mama.
"Heh! Emang Jihan mau sama kamu?" sewot Minguk. "Nggak, ya!"
"Mau, lah! Buktinya aja milih duduk sama aku," sewot Manse. "Nggak mau deket-deket sama Minguk."
Entah seperti apa pola pikir Song Yunhyeong. Pria itu mengundang Daehan, Minguk, Manse, serta Jihan dan Dihan untuk podcast-nya. Putra bungsu keluarga Song ini memang benar-benar ingin membuat otaknya meledak.
"Om Yoyo, sebenernya aku di sini ngapain, sih?" tanya Daehan. Sedari tadi ia hanya duduk di kursi kecil depan sofa bersama Dihan. "Aku boleh baca buku nggak?"
"Dino?" sahut Dihan "Uuusss, Kaean, Uuusss!"
Yunhyeong kembali menghela napas. "Oke, guys. Selamat datang di Yopod, Yunhyeong podcast kali ini kita akan ngobrol-ngobrol cantik bersama generasi penerus Graper."
"Yeeeaaay!" Manse dan Minguk dengan kompak. Jihan yang sepertinya tidak paham apa-apa juga ikut bergabung, gadis itu bahkan asik melompat-lompat seakan mendapatkan rumah gratis.
"Ck! Dihan sama Daehan nggak asik!" komentar Minguk. "Aktif dong! Aktif!"
"Orang ganteng diem aja. Ya, Dihan?" Daehan menoleh kepada Dihan yang menganggukkan kepalanya. Double D itu dengan kompak melipat kedua tangan di dada.
"HEH YANG GANTENG ITU AKUUU!" ucap Mansae. "Orang ganteng itu suaranya gede!"
"IYA!" Minguk menyetujui perkataan Manse. "Yang ganteng itu aku. Ya, Jihan?"
"No! Aku yang ganteng!" serobot Manse.
Minguk yang duduk berjejer dengan Dihan dan Daehan, kini sudah berdiri membelakangi kamera. Ia sudah siap berdebat dengan Manse.
"Gantengan aku, anak Papah Kiki!" kata Manse bangga.
"AKU JUGA ANAK PAPAH KIKI!" sahut Minguk. "Aku yang paling ganteng di antara kalian!" Minguk memulai dramanya. "Ya, Jihan. Kak Minguk yang paling ganteng?"
"Nggak, ya, Jihan. Kak Manse yang paling ganteng."
Jihan menoleh ke arah Minguk dan Manse. Dia terlihat menilai dua manusia yang mengidolakannya. Putri Kim Bobby itu menatap lurus pada kamera di depan televisi. "YAYAAAH!"
"Gantengan Yayah?" tanya Yunhyeong dan dijawab anggukkan yakin Jihan. Yunhyeong langsung menoleh kepada kamera di dekatnya. "Lo pake jampe-jampe apa, Bob?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GPR 48✓
FanfictionMereka bukan lawan AKB ataupun JKT Mereka juga bukan sejenis kumpulan anggota legislatif Mereka hanyalah manusia-manusia gila yang cocok jadi wayang OVJ ----- Cerita ini hadir karena serbuan dari manusia-manusia berkedok followers di live IG lambe_h...