🎶 : New Hope Club, Danna Paola - Know Me Too Well
🎎🎎🎎
Keesokan harinya, kabar tentang aksi Nata yang begitu berani kemarin menyebar ke penjuru sekolah karena Kepala Sekolah langsung yang mengumumkannya dihadapan para murid dan guru pada saat Apel pagi. Juga, Husein resmi di keluarkan dari sekolah secara sepihak tanpa protes apapun dari orangtua yang bersangkutan saat mengetahui kelakuan anaknya. Kini, lelaki bernama Husein itu menjadi incaran polisi karena sudah melakukan tindakan Kriminalitas di sekolah dan nyaris mencelakai Nata.
Mengenai mengapa Kepala Sekolah bisa tahu, itu semua karena Alfin. Ia menceritakan semuaa kejadian kemarin ke orangtuanya, dan kemudian selanjutnya sampai ke telinga Kepala Sekolah dan pada akhirnya menyebar hingga penjuru Darmawangsa yang langsung memuji aksi Nata yang dianggap berani.
Sampai-sampai barusan, Kepala Sekolah mendatangi ruang pemangku adat untuk bertatap muka dan memuji Nata sekali lagi secara langsung.
"Kalau Alfin mungkin nggak usah ditanya, dia pasti bakal ngelakuin apapun untuk ngelindungin Sekolah milik keluarganya. Tapi kalau kamu..." Pak Darwin menatap Nata dengan sumringah, "Saya nggak nyangka kamu sebertanggung jawab ini dalam memegang jabatan. Nggak salah saya pilih pemangku adat!"
"Terima kasih pak, ini emang udah jadi tanggung jawab saya." Balas Nata sopan ditambah senyum kikuk. Sejak tadi ia terus saja menerima pujian dari guru maupun murid disekolah.
Alfin yang mengawasi dari mejanya hanya mengulum senyum Nata kelihatan tam nyaman ditempatnya.
"Sebagai rasa terima kasih Darmawangsa serta Perusahaan Keluarga kami, dan mumpung kamu sudah mau lulus, saya mau kasih kamu biaya pendidikan penuh di Universitas manapun yang kamu mau. Gimana, Nata?"
Mata Nata melebar, binar cerah langsung terpancar disana, "Se-serius pak?" Tanyanya tidak percaya.
Pak Darwin mengangguk mantap, "Kamu tinggal pilih, dimana kamu mau kuliah, Pihak saya bakalan urus dan menjamin biaya pendidikan kamu."
"Seoul National University." Jawab Nata mantap, Pak Darwin dan Alfin yang mendengar sampai tercengang.
Ditambah lagi, kalimat Nata selanjutnya kian membuat mereka melotot tak menyangka, "Saya mau jadi dokter ahli bedah pak."
🌼🌼🌼
Sebelum keluar dari ruangan, Alfin mencegatnya."Kenapa Korea?" Tanya cowok itu.
"Gue emang udah lama rencana mau kesana, kebetulan ada peluang aja makanya gue ambil," jawab Nata sekenanya. Saat hendak melangkah, Alfin lagi-lagi menghadangnya.
"Kenapa dokter?"
"Lo kok kepo amat sih, itu cita-cita gue lah!" Kan, Nata jadi ngegas.
Ya, setelah melihat saudaranya terbaring koma dan ia seolah tak berdaya untuk melakukan apa-apa, Nata jadi bertekad untuk merubah cita-citanya.
"Gue kira lo bakalan ngambil hukum." Ujar Alfin menurunkan bahunya lesu.
Dulu.
"Emang kenapa sama hukum? Biar kalo lo ngelakuin tindak kriminal, gue hukum mati gitu?"
Alfin menyeringai, "temen seperjuangan sendiri lho ini malah dibilang kriminal. Dasar!" Cowok itu menjentik dahi Nata gemas.
"Minggir ah!" Nata mendorong tubuh jangkung Alfin agar ia bisa lewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark but Shine [END]
Teen FictionIni hanyalah segelintir dari kisah cinta anak remaja. Yang agak sedikit... Berat. Berlawanan seperti kompas utara dan selatan. Tapi saling melengkapi layaknya gelap yang butuh terang. "Gue nggak pernah pacaran." ucap si cuek yang selalu menolak. "...