29. Problem

7 0 0
                                    



🗿🗿🗿


Arumi menangis tersedu saat terakhir melihat putrinya meraung hingga harus diberi suntik penenang.

Overdosis yang merusak beberapa saraf Yuni.

Kebiasaannya meminum obat apapun yang bisa membuatnya masuk rumah sakit dan menyalahkan Alfin adalah aksi ampuh yang bisa membuat Prataga merasa tunduk selangkah. Sehingga itu menjadi senjata utama Yuni dan dijadikan kebiasaan.

Obat-obat itu kini berhasil menyerang balik seluruh saraf dan otaknya.

Yuni terus meneriakkan nama Alfin dan racauan seperti ingin membunuh seseorang bernama Nata.

Tidak sekali dua kali ia berakhir diikat di brankar karena dokter dan keluarganya kewalahan menghadapi Yuni.

Dari setahun yang lalu, sifat dan obsesinya pada Alfin membuatnya sering ke psikiater. Atas paksaan sang Mama. Karena, ada beberapa waktu Yuni kadang murung, diam, menangis, tertawa, dan berbicara sendiri dalam kurang dari dua menit.

Hingga kejanggalan itu mendapat puncaknya saat Alfin meninggalkannya dihadapan media wartawan bersama Nata. Mempermalukan Yuni sekeluarga seolah menegaskan bahwa semuanya sudah berakhir karena kedoknya dibuka.

Inilah puncaknya, saat selama setahun lebih mengukung diri dalam obsesi dan obat. Dokter mengatakan kalau Yuni mengalami gangguan jiwa.

🍄🍄🍄


Dia adalah Natalia Aura, seorang gadis cantik yang bisa mengguncangkan media internet dengan sekali sorot.

Mungkin karena dimanapun selalu menjadi pusat perhatian, juga profesi sampingannya sebagai model, maka mudah bagi mereka menebak siapa yang ada dalam siaran berita yang heboh belakangan ini. Bahkan membuat nama besar Prataga ikut terseret kedalamnya.

Sedangkan yang di maksud, sedang asyik menghapalkan lagu solo dari member blackpink. Lalisa.

Sembari menyeruput minumannya di pinggir kolam renang salah satu kediaman sang sahabat di daerah Bekasi.

"Gokiiiiil, ini lo bukan sih Nat?" Risa berseru heboh menunjukkan layar ipad dengan saluran tv, "Aura lo beda gitu loh, bisa bikin orang kicep."

"Yeuuu itu mah emang kerjaan Nata bikin orang kicep. Gue di sidang kalo abis jambak-jambakan sama Yuni aja kadang nahan pipis kalau dia lagi mode serem." Olif menyahut sembari mengambang di air kolam.

"Mampus si Yuni sekeluarga pasti sekarang lagi ketar-ketir, malu muncul di media." Risa berujar dengan tawa puas.

"Siapa suruh bikin drama. Ngapain coba sok pake infusan palsu gitu? Basi!" Olif menanggapi. Ia melirik Nata yang tengah sibuk menatap layar ponsel, "Denger-denger Alfin langsung mecat dokter yang bantuin keluarga Yuni."

"Oh ya?" Risa berubah kaget, "Bagus sih. Lagian cari mati banget bikin sensasi di tempat orang. Udah tau rumah sakit itu punya Prataga." ia menggeleng tak habis pikir dengan kelakuan Yuni.

"Gyukaku yuk? Laper." Nata menyela obrolan kedua temannya.

Olif dan Risa sontak mengernyit heran. Tak biasanya Nata mengajak mereka hangout begini.

Dark but Shine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang