🥂🥂🥂
Pagi ini rombongan remaja itu tiba di dermaga marina ancol. Seperti rencana sebelumnya, mereka akan menghabiskan sabtu minggu di pulau seribu sebelum menghadapi Ujian Nasional yang sudah di depan mata.
Tidak main-main, Alfin menyewa satu kapal Feri hanya untuk tujuh penumpang dengan alasan tidak ingin repot-repot bercampur dengan penumpang lainnya. Alhasil, mereka berangkat lebih pagi dari jadwal seharusnya.
Yang paling excited adalah Olif, ekspresi sumringahnya seolah menggambarkan betapa bahagianya ia akan berlibur ke pulau seribu setelah otaknya dibuat berasap dengan saling tatap-tatapan dengan buku selama seminggu penuh ini.
Sedangkan Nata? Menikmati perjalanan dengan tetap membaca buku atau menghapal materi. Sampai Alfin yang ingin bermanja-manja rasanya ingin menghempas buku itu jauh-jauh.
Maaf saja, bagi Alfin cemburu tidak memandang apapun. Anak kucing depan sekolah yang sering diberi wiskas oleh Nata pun kadang Alfin cemburui.
Dua jam perjalanan tidak begitu berarti karena Nata sibuk dengan bukunya. Sedangkan teman-temannya yang lain sibuk pada aktivitasnya masing-masing. Ada yang tidur, Alfin contohnya.
Ada yang sibuk berfoto.
Dan Risa belum apa-apa sudah mabuk laut sampai wajahnya pucat pasi.
Mereka sampai pada tujuan utama, yaitu Pulau Ayer. Disambut hamparan laut dengan biota laut yang beragam membuat wisata bahari itu nampak menawan.
Nata mengedarkan pandangannya, menyusuri jembatan panjang yang dibawahnya merupakan air laut jernih sehingga ia bisa melihat aktivitas hewan laut dibawah sana.
"Itu bulu, babi!" tunjuk Olif kepada Dani.
"Gatra, kalau gue ceburin cewek lo jadi makanan hiu marah nggak? Belum apa-apa udah nyari perkara duluan." seru Dani.
Olif seketika bersembunyi dibalik punggung pacarnya, "Yeuuu, orang cuman bercanda!"
"Ck, jangan pecicilan kenapa sih." Gatra menegurnya pelan.
"Mampus." ujar Dani tanpa suara, yang langsung dibalas dengan meletan lidah dari Olif.
Mereka melanjutkan perjalanan menuju cottage yang telah disewa Alfin untuk perjalanan liburan mereka kali ini.
Cottage terapung dari material kayu dengan nuansa yang etnik menjadi penginapan yang sempurna bagi mereka dengan vibes seolah berlibur di maldives.
"Kita tidurnya bertiga!" Risa merangkul Olif dan Nata semangat.
"Lah, cewek gue mau dibawa kemana!?" Alfin berseru tak terima.
Asran datang dan menepuk pundaknya, "Udah sabar bro, nggak usah halu kejauhan."
🍺🍺🍺
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark but Shine [END]
Teen FictionIni hanyalah segelintir dari kisah cinta anak remaja. Yang agak sedikit... Berat. Berlawanan seperti kompas utara dan selatan. Tapi saling melengkapi layaknya gelap yang butuh terang. "Gue nggak pernah pacaran." ucap si cuek yang selalu menolak. "...