🎶 : Coldplay x BTS - My Universe
🍍🍍🍍
"Nat, bisa bicara sebentar?"Nata yang sedang menghayal di ruang gym setelah Alfin pamit sebentar untuk meneliti apa yang ditemukan Gatra lewat cctv.
Saat masih meresapi segala keterkejutannya tiba-tiba dipanggil oleh Dani yang melongokkan kepala.
Nata menoleh, "Ah, ya."
Gadis itu mengekori Dani, keluar dari rumah tersebut dan duduk pada bangku tua. Sedangkan Dani bersandar di pohon, menikmati sebatang rokok.
"Kenapa?" tanya Nata. Ia menatap heran.
"Lo udah tau semua tentang kita. Gue, Alfin, Gatra, Asran. Lo orang luar pertama yang tau itu, Nat." lelaki itu bersuara. Ia tersenyum penuh arti, "Alfin bener-bener sayang banget sama lo."
Nata terkunci ditempatnya, tidak tahu harus merespon apa. Kepalanya menunduk memperhatikan kaki yang sedang bertaut gugup. Tidak pernah Nata merasa seperti ini sebelumnya. Seperti sedang disidang keluarga doi saja.
"Jadi... Lo bisa kan nggak ngecewain Alfin setelah segala yang dia kasih buat lo?" Dani menatapnya lurus, "Bisa kan Nat, lo jaga rahasia ini?"
Nata mengerjap beberapa kali, mengangguk kikuk.
Dani tersenyum puas, "Bagus. Karena... Ini bukan sekedar rahasia bagi kita, tapi juga nyawa."
🍇🍇🍇
"Eh, tadi abis dari mana sama Dani?" Alfin menyeruput americano-nya. Kini mereka duduk di salah satu restoran setelah pulang dari markas."Nggak kemana-mana. Cuman ngomong sebentar." jawabnya.
Nata mengaduk pasta di piringnya tidak selera.
"Lo nggak takut, 'kan?" Alfin menunduk demi menemukan sepasang bola mata Nata.
Gadis itu mengangkat wajahnya, "Kenapa harus takut?"
Alfin tertawa pelan, "Nggak. Cuman khawatirnya lo takut sama kita setelah ini. Kita nggak berbahaya kok, cuman sedikit menggigit aja." cowok itu mengedipkan matanya.
Nata mendengus, "Nggak."
Air muka Alfin berubah serius, menimbang sebentar sebelum akhirnya bersuara, "Gue udah tau tentang lo. Lo juga udah tau tentang gue."
Nata kembali menatapnya, menunggu Alfin melanjutkan ucapannya.
"Gue..." Alfin merutuki dirinya sendiri, mengapa mengeluarkan sepatah kata sulit sekali dilakukannya. Alfin bahkan tidak bisa bersuara sekarang.
Suara Alfin seolah tertelan berhenti dikerongkongan. Sedangkan tangannya yang sudah dibasahi keringat memainkan kotaknya disaku.
"Gue salut banget sama Alfin, Nat. Gue kira dia cuman bercanda pas bilang jatuh cinta sama cewek, soalnya anaknya bodo amat banget sama hal kayak begituan. Tapi ternyata dia nggak patah semangat kalau soal ngejar cinta dari lo. Dan gue tau, lo juga pasti punya perasaan buat Alfin, even itu secuil. Jadi... Sebelum semakin dalam, gue peringatin yah, Cimta sama orang-orang kayak Alfin itu berbahaya dan... Beresiko." itulah ucapan terakhir Dani tadi yang masih terngiang-ngiang di kepala Nata sampai sekarang.
"Ayo pulang, Fin. Gue ngantuk." Nata bangkit, mengalihkan wajahnya ke arah lain. Ia berjalan duluan sebelum Alfin memprotes.
Lelaki itu menghela napas pelan, "Belum sekarang."

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark but Shine [END]
Fiksi RemajaIni hanyalah segelintir dari kisah cinta anak remaja. Yang agak sedikit... Berat. Berlawanan seperti kompas utara dan selatan. Tapi saling melengkapi layaknya gelap yang butuh terang. "Gue nggak pernah pacaran." ucap si cuek yang selalu menolak. "...