Tidak membutuhkan waktu lama. Hazel dan semua timnya sudah siap untuk menyergap.
Jual beli anak secara ilegal ini, mereka mencari atau menculik anak dan membawanya secara paksa. Jadi selalu saja tiap bulan bahkan tiap tahun ada saja kasus anak hilang. Dan kelompok ini salah satu biang keroknya.
"Raii!!"Sapa Hazel melihat Rai baru datang sudah memakai pakaian lengkap.
Mereka melakukan tos persahabatan yang biasa mereka lakukan sejak kecil.
"1 jam sebelum kedatangannya di kapal itu"Ujar Hazel sambil menunjuk kapal yang sudah terparkir dengan baik di pinggiran pelabuhan itu.
Polisi dan semua tim menyergap disana dengan mempersiapkan posisinya dengan baik.
"Kijang 1, masuk kapal"Perintah Hazel melalui walkie talkienya. Tim Kijang 1 yang berbaris dan bersembunyi tidak jauh dari posisi Hazel perlahan memasuki kapal secara paksa dan mencari tahu situasi disana.
Beberapa saat kemudian, "Kijang 1 lapor, supir dan beberapa anggota sudah dilumpuhkan"
Hazel tersenyum dan merasa ini lebih mudah. "Kijang 1, diterima"Jawab Hazel.
Tidak lama datanglah banyak mobil yang mengeluarkan anak-anak itu secara paksa.
"Tembakan peringatan 1"Perintah Hazel.
"Now"
Dor!
Rai menekan pelatuknya dengan handal dan menembakkan pistol itu ke arah langit.
"Maju, sekarang"Perintah Hazel dan seluruh tim menyergap tawanan yang sedang membawa anak-anak itu. Mereka hampir membawa anak-anak itu masuk kapal. Tapi sebelum itu Hazel dan Timnya sudah lebih dulu membereskan semuanya.
"Selesaikan!"Perintah Hazel.
Dia merasa aneh dari tadi. Jumlah anak-anak yang diculik tidak sesuai data yang dia ketahui. Dan dimana ketuanya?! Dia tidak mungkin naik kapal sebesar ini. Ini tidak mungkin?!
"Hazel, ketuanya tidak ada"Ujar Rai yang juga menyadarinya. Dia berjalan menghampiri mereka.
"Dimana ketua mu?"Tanya Hazel dengan serius dan menatapnya dengan dingin. Tapi laki-laki itu tidak menjawabnya, mau nggak mau Hazel harus memberikan sedikit pelajaran.
Dia menginjak kaki laki-laki itu perlahan dengan sepatu botnya yang berat dan tentu saja sakit apabila diinjak dengan sepatu itu.
"Kamu mau kakimu ini hilang?"Ancam Hazel.
Dia menggelengkan kepalanya sambil menahan rasa sakit yang ada di kakinya karena Hazel semakin kuat menginjaknya. "Ngomong dong, jangan ngeluh kesakitan terus"Ujar Hazel semakin menekan kakinya supaya dia lebih merasa kesakitan.
"Hei"Panggil Rai dan Hazel tidak mempedulikannya.
Rai sangat tahu kalau Hazel itu tidak kenal ampun. Apa lagi penjahat yang suka menyiksa anak-anak, perempuan, dan orang tua. Menurutnya, mereka adalah tikus pengganggu. Dan Hazel akan membasminya sampai mati kalau bisa. Tapi karena perintah Kakek harus membawanya hidup-hidup jadi Hazel tidak bisa apa-apa. Dia hanya bisa menyiksanya saat dia mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Think I'm In Love || END
ActionNicholas Darel Addison, anak pertama dari keluarga konglomerat Addison Family sekaligus penerus perusahaan Addison Motor Corp. Grizelle Hazel Zenovia, memiliki nama samaran sebagai Sophia Elle. Saat SMA Hazel memiliki nama panggilan "Si Buruk Rupa"...