Tanpa berpikir panjang, Hazel melangkahkan kakinya mendekat ke Darel.
"LAGI DAN LAGI PAPA BAWA PEREMPUAN INI KE RUMAH?!"
"Darel kita bekerja dan dia sekretaris Papa"
"DIA YANG MEMBUAT MAMA DAN PAPA PISAH, MAKSUD PAPA MEMBAWANYA KE RUMAH APA?!
APA UNTUK MEMBUATNYA MENJADI IBU PENGGANTI MAMA?!"Bentaknya, matanya memerah dan rahangnya menegas dan uratnya terlihat sangat jelas, ini artinya Darel sangat marah tapi menahannya sampai kulitnya juga memerah.
Darel melempar gucci yang terlihat mahal disana.
PYYARRR
"Darel"Sahut Hazel menggenggam tangannya. Darel menoleh dan melihat ada Hazel disana. Dia menundukkan kepalanya untuk menahan supaya air matanya tidak menetes.
"Om saya minta maaf, tapi tolong. Apa om bisa tidak berada di rumah ini dulu? Saya akan berbicara dengan Darel"Ujar Hazel dengan sopan kepada Jerome dan mengeratkan genggaman tangannya untuk menenangkan Darel yang bergetar karena terlalu emosi.
Jerome mengangguk, "Tolong ya nak"Ujarnya berlalu pergi. Sekretaris perempuan itu juga mengikutinya dengan patuh.
"Bawa sekalian sekretaris pelacur kesayanganmu itu tidak usah pulang sekalian"Ujar Darel sambil tersenyum evil. Dia terlihat sangat menyeramkan sekarang, siapapun yang melihatnya akan takut.
"Darel"Ujar Hazel menoleh ke Darel yang sepertinya sangat tidak mempedulikan perkataan yang dia katakan bisa menyakiti hati orang lain.
Jerome sudah merasa sangat muak dengan perkataan kasar dan menghina yang diucapkan Darel, dia kembali menghampiri Darel dan,
PLAK
Jerome menampar pipi Darel cukup keras sehingga menimbulkan suara yang nyaring.
Darel tersenyum sambil menyibakkan rambutnya singkat, ujung bibirnya berdarah karena tamparan dari Jerome. "Ini bukti yang cukup bahwa kau lebih memilihnya dari pada anakmu sendiri"Ujar Darel.
Jerome terbawa emosi dan hampir menampar Darel lagi, tapi tangannya dicegah oleh Hazel. Karena tenaga Hazel sangat kuat, dia pun berhenti.
"Om saya mohon"Ujar Hazel dengan sopan memohon supaya Jerome menghilang dari pandangan Darel supaya dia bisa meredakan emosinya.
Jerome menarik nafasnya dalam-dalan dan menghelanya pelan, mungkin kalau tidak ada Hazel disitu Darel bisa mati ditangannya saat itu juga.
Jerome menganggukkan kepalanya paham, dia pun pergi meninggalkan mereka. Dia percaya Hazel bisa membuat Darel sadar.
Darel menatapnya dingin, "Apa mau jadi sok pahlawan disini?"Tanyanya dengan dingin dan menatap Hazel dengan sorot mata tajam yang dia berikan kepada Jerome tadi saat mereka bertengkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Think I'm In Love || END
ActionNicholas Darel Addison, anak pertama dari keluarga konglomerat Addison Family sekaligus penerus perusahaan Addison Motor Corp. Grizelle Hazel Zenovia, memiliki nama samaran sebagai Sophia Elle. Saat SMA Hazel memiliki nama panggilan "Si Buruk Rupa"...