3 🖤

3.1K 222 13
                                    

Awal dari sebuah pertemuanpart 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awal dari sebuah pertemuan
part 3

Setelah memesan makanan mereka, Hazel dan Nabila duduk di kursi kantin sambil memakan makanan mereka.

"Hazel?"Panggil Nabila.

"Ya?"Jawabnya

"Kamu anak orang kaya juga?"Tanya Nabila dengan ragu takut Hazel tersinggung.

"Dengerin ya, kalau aku dibully atau di apa-apain jangan ikut-ikut ya. Nanti takutnya beasiswa kamu bisa ditangguhkan, biar aku aja yang urusin semua"Ujar Hazel memberi Nabila nasehat dan tidak menjawab pertanyaannya.

Nabila mengangguk, dari kejauhan bisa terlihat geng sosialita Fina datang dengan gayanya selangit. Dia jalan aja udah kaya lagi fashion show, sambil ketawa-ketawa manjyah.

"Ehhh Elle sama Nabila, udah temenan ya?"Sahut Fina sambil ketawa-ketawa dan mengambil duduk di samping Elle.

"Ini lo guys duo miskin yang gue ceritain"Ujar Fina sedangkan teman-temannya hanya tertawa karena menurut mereka Fina lucu.

Darimana coba lucunya? Dari lubang sedotan?! Mereka ini penganut Fina gitu ceritanya?

"Orang tua Elle kerja apa nih?"Tanya Fina mengambil kecap dan menuangkn banyak-banyak di soto milik Hazel.

Hazel tidak menatapnya takut membuat masalah, Nabila hendak menghentikan perlakuan tidak senonoh Fina terhadap Hazel. Tapi Hazel sudah memberinya isyarat untuk jangan ikut campur.

"Kalau ayahnya Nabila kan kerja ojek online, ibunya jualan di pasar. Kalau Elle gimana nih?"Tanya Fina sekali lagi.

"Orang tuaku ya? Kerja sebagai pelayan"Jawab Hazel, dia baru ingat kalau kata Pak Ariz statusnya disini sebagai anaknya bukan sebagai cucu Mr. Baron terhormat.

Fina dan teman-temannya tertawa puas mendengar jawaban Hazel. Hazel yang tidak tahu apa yang mereka tertawakan pun ikut tertawa.

"Pantes ya dandanannya culun gini"Sahutnya sambil tertawa puas.
Hazel hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Beda level ya sama lo Fin, Daddy lo kan wakil DPRD kota ini"Sahut salah satu teman Fina merasa bangga dengan jabatan bapaknya Fina membuat Hazel tertawa kecil.

"Lucu?"Tanya Fina tidak suka dengan sikap Hazel.

Hazel langsung tersadar, "Maaf tadi kesedak"Jawabnya memberi alasan.

Dari kejauhan ada segerombolan cowok-cowok hits juga di sekolah ini, duduk tidak jauh dari kursi Hazel dan Nabila.

"Buset, baru kali ini ada yang ngetawain Fina kaya gitu"Ujar cowok bertama Dio.

"Tapi katanya tersedak tuh"Sahut temannya bernama Shandy sambil menyeruput es tehnya.

Fina tidak mempermasalahkan lagi karena dia juga menganggap Hazel sedang tersedak, "Kita pergi dulu ya, sampai jumpa lagi duo miskin"Ujarnya sambil berlalu pergi ketawa-ketawa ngga jelas.

I Think I'm In Love || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang