Hazel menolak mentah-mentah, kalimat yang baru saja diucapkan oleh Darel. Kenapa dia harus mengatakan sesuatu seperti ini disaat seperti ini. Apa dia minta ditonjok sama Hazel sekarang? Kebetulan Hazel lagi butuh pelampiasan dari rasa kesalnya kepada Kakak tiri nya. Sebenarnya kandung karena memiliki ayah yang sama.
"Kenapa aku harus jadi milik mu?" Tanya Hazel kepada Darel yang kepercayaan dirinya terlihat meningkat 90% sehingga tiba-tiba mengakui Hazel sebagai miliknya.
Salah makan? atau dalam pengaruh alkohol?"Masnya mabuk?" Tanya Hazel sekali lagi memastikan bahwa laki-laki itu sedang dalam keadaan sadar 100%.
"Aku sadar 100%, tidak perlu memastikan bahwa aku sedang dalam pengaruh alkohol atau salah makan" Jawab Darel sambil tersenyum tipis menatap Hazel. Apa dia bisa membaca pikiranku? Atau dari dulu dia bisa membaca pikiranku?
Lagi dan lagi, Darel memberi isyarat Hazel untuk segera masuk ke dalam mobilnya. Namun, yang namanya Hazel dia malah pergi berjalan menjauhi Darel.
Darel pun segera menghampirinya dan menggendongnya paksa seperti mengangkut karung beras dengan cepat Darel berusaha membawa Hazel untuk musik ke dalam mobilnya.
Sedangkan Hazel berkali-kali menyikut punggung Darel dengan tenaga yang cukup keras. Tapi karena laki-laki itu memiliki badan yang kekar dia tetap bisa menahannya meskipun terasa sakit.
"LEPASSIIINN!" Kesal Hazel saat dia tahu sudah duduk di kursi penumpang. Sedangkan Darel hanya memasang kan sabuk pengaman atau seatbelt tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Dia menatap Hazel dengan tatapan sedikit marah.
Bukankah yang harusnya marah di sini Hazel? Kenapa dia harus memberiku tatapan menakutkan seperti itu?! Hazel merasa sangat kesal dan dia memilih diam saja. Saat Dareln selesai memasang kan sabuk pengaman untuknya, Hazel berusaha keluar dari mobil tapi Darel lebih cepat mengunci pintu itu agar manusia itu tidak keluar.
Darel segera masuk ke mobil tapi dia tidak segera melajukan mobilnya, alasannya kenapa? Hazel juga tidak tahu. Dia sudah memakai seatbelt nya, bukannya segera melajukan mobilnya dia malah menoleh ke arah Hazel.
Hazel hanya menatap ke luar jendela dengan raut wajah yang terlihat sangat dan sangat kesal.
"Hei?" Panggil Darel yang sama sekali tidak digubris oleh Hazel.
"Hazel?" Panggil Darel lagi.
Karena Hazel menghiraukannya terpaksa Darel menyentuh dagu Hazel dan membuat Hazel menatapnya dengan benar.
"Look at me?" Ujar Darel, Hazel menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Please?" Ujar Darel memohon dengan suara yang sangat lembut. Dia hanya seperti ini saat bersama Hazel. Hazel ingat saat mereka masih berada di bangku SMA. Laki-laki ini hanga berbicara sopan dan halus saat bersamanya.
Hazel akhirnya menatap mata Darel yang terlihat sangat lembut dan menenangkan, tanpa ia sadari air mata menetes. Air mata yang telah ia tahan cukup lama. Tapi semudah itu jatuh hanya karena menatap laki-laki ini? Darel memiliki jurus jitu apa bisa membuat Hazel semudah itu menyampaikan perasaannya dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Think I'm In Love || END
ActionNicholas Darel Addison, anak pertama dari keluarga konglomerat Addison Family sekaligus penerus perusahaan Addison Motor Corp. Grizelle Hazel Zenovia, memiliki nama samaran sebagai Sophia Elle. Saat SMA Hazel memiliki nama panggilan "Si Buruk Rupa"...