24 🤍

1.9K 127 6
                                    

Hazel tampak kebingungan dengan arti tatapan Darel saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hazel tampak kebingungan dengan arti tatapan Darel saat ini.

"Ada masalah?" Tanya Hazel.

"Ada masalah?" Balik tanya Darel.

"Melbourne dan 3 hari lagi?"Tanya Darel menatap Hazel dengan tatapan aneh. Dia menundukkan kepalanya dan mengusap rambutnya kasar.

"Ngga bisa dibatalin?"Tanya Darel.

"Nggak"Jawab Hazel singkat.

"Selamanya? Atau hanya sebentar?"Tanya Darel.

"Selamanya," Jawabnya menggantung "Mungkin"Lanjutnya.
Hazel lupa akan hari-hari kemarin kalau mereka ini sedang ada hubungan yang tidak bisa diartikan. Dia lupa sedang mamakai gelang pemberian laki-laki ini.

"Kamu mau aku ngapain?"Tanya Darel.

Hazel merasa bingung lagi dan lagi, bicara sama Darel kaya lagi mengerjakan soal matematika pakai rumus. Susah dipahami ini anak maksudnya apa?.

"Kamu mau aku nikahi kamu sekarang? Atau pacarin kamu sekarang? Atau aku biarin kamu pergi gitu aja?"Tanya Darel serius menatap Hazel intens.

Hazel dibuat terkekeh karena pertanyaan yang dilontarkan Darel.

"Aku serius ngga bercanda, kamu kira arti gelang yang aku kasih itu apa kalau bukan aku suka sama kamu?" Ujar Darel sukses membuat Hazel terkejut dia langsung terdiam dan menghentikan aksi ketawanya tadi.

Meneguk salivanya kasar dan merasa jantungnya berhenti berdetak sejenak.

"Aku ngga bisa nikahin kamu sekarang karena belum sukses, aku gamau kamu hidup susah. Aku ga bakal pacarin kamu karena itu buang-buang waktu dan ngga berguna. Tapi aku ga bisa biarin kamu pergi gitu aja"Ujar Darel.

"Apa perlu aku hicarain ini dengan orang tuamu? atau Kakek Baron?"Tanya Darel beranjak pergi terburu-buru akan menepati perkataannya.

Hazel berani mencegah laki-laki itu lebih jauh.

"Tidak ada yang perlu dibicarakan"Ujar Hazel.

"Lalu kamu mau pergi ninggalin aku gitu aja?"Tanya Darel, "Jujur, apa kamu tidak memiliki perasaan sedikitpun kepadaku?"Tanya Darel.

Hazel hanya diam karena terlalu gengsi untuk menjawabnya. Yakali, iya aku ada perasaan sama kamu. Iya kamu emang beda, beda beda lo kira bhineka tunggal ika?!.

"Dari awal aku mengira kamu berbeda, tapi ternyata sama aja"Ujar Darel mengembalikan amplop milik Hazel dan pergi dari hadapan Hazel.

"Darel!"Panggil Hazel tapi tidak mengejar Darel. Percuma kalau dia mengejarnya emang dia ada alasan yang bisa dijelaskan ke Darel? Enggak kan? Yakali dia bilang "Papa gila ku yang mengirimku kesana" kalau beneran bilang kaya gitu bisa dia yang dikira gila.

Meskipun masih 3 hari lagi tapi Hazel sudah menyiapkan semuanya. Baron menyetujuinya? Tenang saja sudah Hazel urus, dia bilangnya sih mau kuliah disana aja biar lebih pinter. Nanti kalau udah lulus dan balik ke Indonesia, Hazel janji bakalan bantu Kakeknya.

Meskipun membutuhkan waktu yang lama tapi Hazel akan mencoba bertahan.

"Lo kok belum pulang?"Tanya Hazel ke Nabila yang memang baru saja datang dari arah dapur. Ni anak makin betah disini gara-gara di rumah sering sendirian. Tapi gapapa sih Hazel juga sering sendirian.

Darel POV

Dia hanya bingung, bingung, dan bingung. Karena ini pertama kalinya dia jatuh cinta dan ini pertama kalinya juga jantungnya berdetak sangat kencang hanya karena menatap mata perempuan yang dia tidak tahu identitas aslinya seperti apa.

Hanya Hazel yang bisa membuat Darel merasakan semua itu. Karena tidak terbiasa dengan semua itu membuat Darel kesusahan mengekspresikan perasaannya. Benar apa yang dikatakannya, dia tidak mau berpacaran karena buang-buang waktu. Dia hanya mau menjalani hubungan yang serius bersama Hazel, dia ingin dirinya dan Hazel terikat oleh pernikahan karena Darel bisa lebih tenang jika seperti itu.

Tapi sepertinya semua rencana itu hangus hanya karena Hazel akan kuliah dan mungkin tidak kembali di Australia. Menurut Darel ini sangat lucu. Karena ini pertama kalinya dan tidak berjalan dengan lancar.

Apa yang harus dia lakukan jika situasi nya seperti ini? Bukankah dia seharusnya mengejar Hazel? Tapi niat dan perasaannya menjadi semakin ragu karena akan ditinggalkan Hazel.

Lelaki pengecut bukan jika bertingkah dan berpikir seperti itu? Darel juga mengakui bahwa dirinya memang pengecut.

Dia juga sudah tahu jawabannya meskipun dia mencegah Hazel berangkat dengan cara apapun itu tidak akan bisa menghentikan perempuan itu untuk sampai disana.

Long Distance Relationship? Tidak bisa. Darel sangat tidak bisa. Dia bisa mati muda karena terlalu merindukan orang yang dicintainya. Meskipun Darel termasuk orang yang pendiam tapi love language nya adalah sentuhan fisik dan quality time. Darel tidak bisa membayangkan sehari tanpa berbicara dengan Hazel dan tanpa merasakan pelukan dari perempuan itu bisa gila dia.

Dia menahan selama ini karena dia memang belum 100% menyatakan perasaannya kepada Hazel. Tapi pikiran seperti itu yang membuat dia harus menghadapi situasi tidak menyenangkan seperti ini.

M E N Y E R A H

Hanya itu yang bisa Darel pikirkan sekarang karena terlalu putus asa. Dai tidak ada solusi dan keinginan untuk mengatasi situasi seperti ini.

to be continued

to be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Think I'm In Love || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang