Keesokan paginya,
06.50 A M
Hazel terbangun lebih dahulu, melihat Darel tertidur dengan posisi tidak nyaman di sisi pinggir ranjang membuat Hazel merasa iba.
Apa dia tertidur disini sejak malam?
Dia memiringkan sedikit tubuhnya dan memperhatikan wajah tidur Darel yang tenang.
Hazel tersenyum tipis karena merasa Darel sangat menggemaskan sekarang. Dia bahkan tidak bisa menyentuh laki-laki itu karena dia tidak berhak.
Cukup lama dia memperhatikan laki-laki itu sampai pintu kamar terbuka, Hazel pun berpura-pura melanjutkan tidurnya.
"Good morning!" Sapa seorang wanita. Hazel tahu itu siapa jadi lebih baik dia melanjutkan akting pura-pura tidurnya.
Darel yang terkejut dengan suara itu pun terbangun, begitu juga Elden.
"Hai Elden?! Kamu kenapa bisa sampai kecelakaan sih? Aku jadi khawatir loh denger beritanya" Ujar Jovanka berusaha memeluk Elden yang enggan dipeluk.Darel pun menghampiri Jovanka yang membuat keributan itu, "Ada photoshoot pagi-pagi?" Tanya Darel.
Jovanka memberikan kecupan singkat di pipi Darel dan suara nya terdengar sangat nyaring sampai di telinga Hazel dan Elden."Iya sekalian mampir sini, maaf ya Elden kemarin Kakak ngga bisa langsung kesini karena udah ketiduran" Ujar Jovanka. Elden hanya tersenyum menanggapinya.
"Itu siapa?" Tanya Jovanka ke Elden dan Darel.
"Kak Hazel" Jawab Elden singkat.
"Hazel? Hazel yang pemain volly di Australia itu sayang?" Tanya Jovanka ke Darel, lalu dijawab anggukan kepala dari Darel. Melihat respon dari Darel dan Elden membuat Jovanka merasa aneh, mereka sedekat itu? Kenapa dia tidak tahu mengenai hal ini? Seberapa dekat mereka? Darel dan Hazel itu? Kenapa Jovanka merasa sangat marah hanya karena hal sepele ini?
Mendengar beberapa percakapan Darel dan Jovanka terbesit perasaan aneh di dalam lubuk hatinya. Hazel, hei bukankah kau sudah melupakannya? Perasaan aneh macam apa ini? Sadar, kau bukan siapa-siapa lagi di hidupnya. Ingatlah nasihat dari Mama, kita boleh bahagia karena orang lain tapi tidak boleh merusak kebahagiaan orang lain apalagi bahagianya karena merusak kebahagiaan orang lain. Sedikit tidak ada kaitannya dengan perasaan Hazel, tapi mengingat perkataan Mamanya membuat dirinya memilih mengalah dari pada merusak kebahagiaan Darel yang baru.
Beberapa menit kemudian, Jovanka dan Darel keluar untuk mengantar Jovanka pergi. Hazel memilih untuk membuka matanya, berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi. Elden yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya.
Setelah membasuh wajahnya, Hazel keluar dan memilih untuk duduk di samping Elden sambil memainkan ponselnya.
"Kakak emang se- se- se- pendiam ini?" Tanya Elden kepada Hazel yang memang sedari tadi hanya diam memainkan ponselnya dan hanya berbicara seperlunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Think I'm In Love || END
ActionNicholas Darel Addison, anak pertama dari keluarga konglomerat Addison Family sekaligus penerus perusahaan Addison Motor Corp. Grizelle Hazel Zenovia, memiliki nama samaran sebagai Sophia Elle. Saat SMA Hazel memiliki nama panggilan "Si Buruk Rupa"...