15 🖤

2.3K 156 12
                                    

Ini saat yang ditunggu-tunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini saat yang ditunggu-tunggu. Setelah banyak murid sudah maju bergantian sekarang saatnya Hazel untuk maju dan melakukan lompat tinggi.

Dari kejauhan Hazel bertanya lagi ke Nabila dengan isyarat tangan 100, "100, semua?"Tanya Hazel dan Nabila mengangguk sebagai jawaban.

Lompatan 1 dia berhasil,

"Elle, 85 sempurna. Mau coba lagi?"Tanya Guru Olahraga itu karena merasa tertantang Hazel pun bersiap lagi.

"Eh tuh si Culun bisa, gue kira ngga bisa"Sahut Dio dibalas toyoran dari Shandy.

"Jangan suka menilai dari bukunya"Ujar Shandy.

"Dari covernya"Sahut Darel membenarkan Shandy.

"Ah goblok"Ujar Dio balas menoyor Shandy.

"Pak?"Ujar Hazel ragu-ragu.

"Iya kenapa Elle?" tanya nya sambil memindah tongkat itu ke ketinggian kedua.

"Saya langsung ke nilai yang 100 boleh?"Tanya Hazel takut tapi ini semua karena suruhan Nabila jadi dia harus menurutinya. Tadi dia bilang kalau bisa dia traktir ice cream. Ya udah ini semua demi ice cream.

Semua teman-temannya menertawakannya kecuali Darel dan Nabila. Mereka berdua serius melihat Hazel.

"Bisa? Oke kita coba dulu ya"Ujar guru olahraga itu dan memindah tongkatnya ke tingkat yang paling tinggi yaitu dengan nilai 100.

Hazel bersiap dan menarik nafasnya dalam-dalam, dia melangkahkan kakinya ke belakang. Karena dia harus berlari dengan kecepatan yang cukup untuk mencapai ketinggian itu.

"Tadi anak cowok yang bisa sampai nilai ini cuma Darel sama Arnold ya, untuk cewek belum ada dan Elle ini yang terakhir. Bapak berharap banyak ya"Ujar Guru Olahraga itu semakin menambah beban.

Lompat dengan ketinggian segitu sudah bisa bagi Hazel tapi kenapa dia dibuat gugup sekarang? Apa karena jadi pusat perhatian? Tau deh sekarang.

Hazel berlari dengan kecepatan cukup dan hap dia melompat bahkan lebih tinggi dari tiang itu dan mendarat dengan sempurna.

"BRAVO BRAVO, GOOD ELLE. Bahkan lompatan kamu dan cara kamu mendarat paling sempurna di kelas ini"Puji guru itu membuat pipi Elle memerah. Gue lompat begitu setiap hari buat latihan nendang tapi ngga pernah dipuji Kakek.

Elle tersenyum dan berterima kasih lalu kembali masuk ke dalam barisan teman-temannya. "Ice cream"Bisik Hazel ke telinga Nabila.

Dio dan Shandy masih membuka mulutnya lebar-lebar karena tercengang dengan lompatan Hazel. "Wah semakin yakin dia anak ninja hatori"Ujar Dio.

"Kan udah gue bilang jangan nilai orang dari plastiknya"Ujar Shandy.

"Sampulnya mungkin maksud lo"Sahut Dio, "Bukannya tadi cover ya?"Tanya Dio.

I Think I'm In Love || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang