"Ngh!"
Kening seorang gadis yang berbaring di ranjangnya mengerut.
"[Name]-chan!"
Sebuah suara pria perlahan memasuki indra pendengarannya.
"Sekarang sudah aman."
Mendengar itu, sang pemilik nama perlahan membuka matanya. Langit-langit berwarna putih menjadi pemandangan pertama yang ia lihat.
"Apa ada yang sakit?"
[Name] langsung menoleh ke sumber suara.
"Go-Gojo-sensei!"
"Iya, ini aku," jawab gurunya.
Mata [Name] berkaca-kaca dan penuh kekhawatiran.
"Apa aku sudah selamat?"
Gojo mengangguk.
"Sekarang kita di ruang perawatan Shoko," jawab Gojo dengan senyumnya.
[Name] menghela nafas panjang lalu bangkit duduk.
"Mana-"
"Jangan pedulikan yang lain dulu. Pedulikan dirimu," tegur Gojo.
"Ah, iya. Apa yang terjadi padaku? Seberapa lama aku pingsan? Tubuhku sudah tak sakit lagi."
"Hanya semalaman," jawab Gojo.
"Semalaman? Tapi tubuhku- Tadi-" [Name] terbata-bata mengingat kejadian tadi malam.
Gojo berdiri dari duduknya dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.
"Kau hanya pingsan," sahutnya.
"Mustahil," gumam [Name] yang mengingat jelas rasa sakit tubuhnya tadi malam.
"Aku yang menemukan tubuhmu di depan sekolah Jujutsu saat selesai dengan urusanku. Kau langsung aku bawa ke sini dan Shoko bilang kau benar-benar hanya pingsan, tak ada yang lain," jelas Gojo.
"Bagaimana bisa..."
[Name] mengusap tengkuknya lalu ia teringat sesuatu.
"Sukuna..." gumamnya.
"Sukuna yang membuatku pingsan!" serunya. "Aku ingat dia tiba-tiba muncul di belakangku saat aku ingin menyerang dan dia memukul tengkukku, sangat keras!"
Gojo terdiam lalu mengerutkan keningnya.
"Lagi?" tanya Gojo.
"Tidak, aku tak ingat apa-apa setelah itu," jawab [Name] dengan nada kecewa.
"Tapi!" Nada bicaranya tinggi, membuat Gojo langsung menatap mata merah itu.
"Aku sempat melawan kutukan tingkat tinggi bersama Itadori," ucapnya.
"Fushiguro ada menceritakan tentang ia yang mengulurkan waktu," sahut Gojo.
"Nah! Saat itu kami dihajar habis-habisan sampai aku sempat pingsan. Tubuhku rasanya remuk. Energi kutukan tingkat tinggi itu sangat kuat," jelas [Name].
"Ah! Aku pingsan karena kehabisan energi gara-gara terlalu banyak mengeluarkan racunku. Setelah itu sepertinya untuk kedua kalinya malam itu aku di banting. Soalnya saat aku bangun, tembok di belakang hampir hancur. Itadori juga begitu," lanjut [Name].
Gojo mendengarkannya sambil memasang pose berpikir. Otaknya mencoba merangkai cerita Megumi dan cerita [Name].
"Kau terluka parah... terbanting dua kali..." gumamnya masih sambil berpikir keras.
[Name] mengangguk dengan cepat.
"Lalu kau kembali dengan tubuh baik-baik saja dan hanya pingsan..." gumam Gojo lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐠𝐫𝐞𝐭 - 𝐉𝐮𝐣𝐮𝐭𝐬𝐮 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐧 (𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏) ✓
FantasySeorang gadis kecil yang selama 7 tahun hidup dalam sangkar emas dilepas begitu saja pada dunia bebas oleh orang tuanya yang khawatir ia akan membawa kesialan pada orang sekitar. Sesuatu yang diharapkan untuk menjaga ternyata justru menghancurkannya...