42. Bukan lagi

4.3K 500 34
                                    

TW // Suicide!

"Huh?!"

Dengan spontan [Name] bangkit duduk. Tangannya menyentuh dadanya saat itu juga.

Jantungnya berdebar kuat. Perasaan gelisah serta sedih yang tak terhingga tiba-tiba menghampirinya sampai dadanya terasa sangat sesak. Nafasnya memburu dengan keringat dingin yang bercucur.

Kenapa rasanya ia sangat sedih dan ingin menangis sekarang?

"Mimpi itu... terasa sangat nyata."

Tangannya beralih menyentuh leher dan perutnya, tepat pada tanda lahirnya.

Ah... Rasanya sangat jelas bagaimana ia melihat darah yang menyembur dengan jelas dari leher gadis bernama [Fullname] itu.

Mengingat akhir dari mimpi itu [Name] segera memegangi bibirnya. Ia bersyukur itu bukan dia dan dia tak merasakan hal itu.

Teringat dengan kehidupan nyatanya, segera [Name] mengedarkan pandangan.

Dia masih ada di ruangan sebelumnya, duduk di sofa. Gojo sudah tak ada. [Name] sedikit bersyukur gurunya tak melihat ia yang tiba-tiba bangun dengan anehnya.

[Name] beranjak dari sofa dan berlari ke arah asrama. Kakinya berhenti di depan kamar Yuuji dan mengetuknya.

"Yuuji-kun!" panggilnya lembut.

"Ia tak ada di kamar."

[Name] menoleh, menjumpai Megumi yang baru saja keluar kamar dengan pakaian kasual.

"Dari mana saja kau?" tanya Megumi dingin.

"Aku hanya ada sedikit urusan penting," jawab [Name] seadanya.

"Darah siapa itu?"

Sang gadis mengikuti arah telunjuk Megumi yang tertuju pada ujung dress hitamnya. Ternyata masih ada noda darah kering di sana.

"Tak usah khawatir, itu darahku." [Name] tersenyum tipis.

"Malah itu yang mengkhawatirkan."

[Name] terdiam, matanya mengerjab heran.

Kenapa rasanya canggung begini?

"Kupikir kau akan menganggapku baru saja membunuh seseorang," ucap [Name] dengan senyum kaku.

"Sebaiknya obati dulu lukamu."

Ah... Megumi tak menanggapi pernyataannya.

"Ba-baiklah. Aku ke kamarku dulu."

"Di sana ada P3K?"

"Ada."

[Name] yang sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian kasual setelah baru saja mandi, melangkah menuju ruang bawah tanah.

Biasanya Yuuji pasti akan ada di ruangan tempat ia menonton televisi.

Masuk ia tanpa izin dalam ruangan itu. Yuuji tak menoleh, padahal pasti ia mendengar suara langkah kaki seseorang mendekat.

"...Sukuna."

Hening. Hanya ada suara telivisi.

Tak lama kemudian sosok bersurai merah muda itu menoleh, wajahnya penuh tanda hitam.

[Name] berjalan cepat ke arah sofa dan langsung mencengkeram kuat kerah hoodie Yuuji.

"KAU KUTUKAN SIALAN!" teriaknya penuh emosi.

𝐑𝐞𝐠𝐫𝐞𝐭 - 𝐉𝐮𝐣𝐮𝐭𝐬𝐮 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐧 (𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang