Sebulan kemudian...
[Name] diam melihat bioskop di depannya. Tangannya meremas gagang payung yang sedang dia pegang. Tapi kemudian ia melangkah dan menutup payungnya saat sudah masuk bioskop.
Dengan menunjukkan kartu pelajar, bahwa dia murid di SMK Jujutsu, para petugas mengijinkannya masuk.
Di antara bangku-bangku, dia bisa melihat jejak residu energi kutukan. Ada tiga di kursi bekas mayat itu ditemukan, dan ada juga langkah kaki. Setelahnya ia kembali melangkah mengikuti jejak itu, sampai ke atap.
Di sana dia langsung dihadapkan dengan perkelahian dua penyihir Jujutsu dan dua kutukan. Itu Nanami dan Yuuji.
"Ketemu. Sudah kuduga mereka ada di sini," pikir [Name] sambil mendekat.
"Aku harus diam. Nanti konsentrasi mereka terganggu."
"Detergen..." Kutukan itu meracau.
Ia melihat kutukan tersebut yang sudah bersiap menyerang Yuuji. Kemudian Yuuji menarik nafas, dan seketika energi kutukan berkobar di kedua tangannya.
"Wah sepertinya dia sudah bisa mengontrol energinya."
BUGH!
Awalnya pukulannya biasa saja, tapi kemudian energi kutukan Yuuji mengalir, membuat dada kutukan yang ia tinju menjadi berlobang.
Yuuji tersenyum bangga dengan hasil perbuatannya. Kutukan yang ia serang barusan terbaring memegangi dadanya sambil menangis.
"Kekuatan alaminya itu manusia super, ya? Pukulan awal yang memiliki sedikit energi kutukan, tapi kekuatannya mencapai seratus dua puluh persen dibanding kekuatan penyihir rata-rata," batin Nanami.
"Lalu energi kutukan yang mengalir ke dalam. Siapapun yang terkena pukulannya, pasti merasa sangat tidak senang. Dia juga bisa terus berkembang. Jika dia memasukkan seratus persen energi kutukannya ke dalam seratus persen kekuatan fisiknya..."
"Sekarang aku mengerti kenapa orang itu membawa dia padaku," lanjutnya.
Yuuji terus memandangi kutukan itu dengan wajah datar.
"Benar apa kata Gojo-sensei dan [Name]," pikirnya.
"[Surname], di belakangmu."
"Huh?!"
[Name] segera menunduk saat merasakan ada yang ingin memukulnya dari belakang. Ia langsung memutar badannya dan melihat ada kutukan yang hendak memukulnya kembali.
"Sialan!"
Krash!
Cairan hitam miliknya mengenai tangan si kutukan, membuat makhluk itu memegangi tangannya.
Krash!
Lagi. [Name] menyiramkan racunnya ke kedua kaki makhluk itu, membuatnya mundur dan kutukan tersebut tumbang ke depan.
"Kubunuh, ya?" izin [Name].
Tanpa menunggu persetujuan ia menjulurkan tangannya ke depan, dan racun kuning langsung tumpah keluar dari tangannya seperti air deras, mengguyur tubuh kutukan itu.
"Wah, [Name]! Sejak kapan kau di sini?" seru Yuuji, membuat [Name] menoleh dan berbalik.
"Ah, baru saja," sahut [Name] setelah menoleh pada Yuuji.
"Sebentar sekali kau melawannya. Racunmu sangat berguna, ya," puji Yuuji sambil mengacungkan jempolnya.
"Be-be-ben..."
Fokus ketiga orang di sana teralih pada kutukan yang tadinya sudah ditumbangkan oleh Nanami. Kutukan itu terlihat ingin berdiri.
"Maaf, aku akan menghabisimu sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐠𝐫𝐞𝐭 - 𝐉𝐮𝐣𝐮𝐭𝐬𝐮 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐧 (𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏) ✓
FantasíaSeorang gadis kecil yang selama 7 tahun hidup dalam sangkar emas dilepas begitu saja pada dunia bebas oleh orang tuanya yang khawatir ia akan membawa kesialan pada orang sekitar. Sesuatu yang diharapkan untuk menjaga ternyata justru menghancurkannya...