05. Racun?

5.4K 803 64
                                    

"Tanganmu sudah sembuh?" tanya Gojo yang kini sedang menggeser pintu shoji.

"Sudah. Ieiri-sensei memang hebat," puji [Name], namun wajahnya datar.

"Jaaa, kita berlatihnya di sini," ucap Gojo sambil memperlihatkan ruang itu.

Sepi dan agak gelap. Hanya ada pencahayaan yang datang dari luar yang menembus kertas washi.

Sekarang masih pagi dan pagi-pagi sekali Gojo sudah mengetuk pintu kamar [Name] untuk mengajak latihan.

"Hari ini kita belajar tentang pengertian Jujutsu dulu," kata Gojo.

"Tapi ini bukan ruangan kelas," kata [Name] sambil memperhatikan sekitar.

"Iya, aku memberi penjelasan sambil mencontohkannya," jawab Gojo.

"Di mana aku harus duduk?" tanya [Name] yang memandangi seisi ruangan, tapi tidak ada kursi. Hanya ada meja yang di atasnya ada sejenis sangkar.

"Akan membosankan jika mendengar penjelasanmu hanya dengan berdiri," ucapnya sambil berjalan menuju meja itu. "Aku duduk di sini," lanjutnya yang kemudian duduk di atas meja.

"Terserah," sahut Gojo yang sedikit mendekat.

Setelah itu Gojo benar-benar memberi penjelasan tentang energi kutukan, teknik kutukan, tingkat kutukan, tingkat penyihir, dan banyak lagi.

"Agh, aku susah mengerti," keluh [Name] sambil memegangi kepalanya.

"Kau susah tanggap, ya," kata Gojo sambil menunjuk gadis di depannya.

"Malah mengejekku!"

"Aku sudah mengulanginya, loh. Apa kau masih belum mengerti?"

"Sudah, tapi sedikit." [Name] menggaruk tengkuknya.

"Baiklah, karena di tubuhmu sudah mengalir energi kutukan yang kuat. Mari kita lihat teknik macam apa yang kau miliki," ucap Gojo lagi.

"Ha? Bagaimana caranya? Waktu di hutan itu saja aku gagal."

"Energi kutukan tercipta dari emosi negatif manusia. Jadi kau harus mengontrol emosi itu agar tercipta energi kutukan. Jika sudah bisa mengendalikan energi kutukan dalam tubuhmu, salurkan energi itu pada teknik kutukan."

"Emosi negatif?"

"Ya, seperti marah, malu, benci, ketakutan, dan sejenisnya."

"Bagaimana caranya?"

"Banyak metode melatih emosi itu. Nanti akan kuajarkan. Tapi sekarang, coba keluarkan emosi negatifmu dan kumpulkan di bagian tubuh yang kau mau, seperti tangan, kaki, atau apapun itu."

[Name] menatap telapak tangannya dan mencoba mengeluarkan emosi negatif.

"Berhasil!" serunya.

"Eh?"

Tapi padam dengan cepat.

"[Name]-chan, kau seperti orang yang tidak memiliki emosi," ucap Gojo tiba-tiba.

"Ck, jangan bicara sembarangan!" tegur [Name].

Lalu dia mencoba lagi menyalurkan emosi negatifnya ke telapak tangannya. Mencoba berkosentrasi penuh.

𝐑𝐞𝐠𝐫𝐞𝐭 - 𝐉𝐮𝐣𝐮𝐭𝐬𝐮 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐧 (𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang