6. Case.

17.9K 2.9K 299
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen, jangan lupa komen, jangan cuma bisa komen semangat-semangat terus update, hadeh.

***
Soobin sih sebenarnya gak mau kembali ke desa suci ini, tapi karena misi terpaksa dia harus berada disini.

Mana mereka sampainya saat malam lagi, jadi terpaksa setelah turun dari mobil mereka jalan kaki ke rumah mereka.

Jalanannya tentu saja gelap, tidak ada penerangan apapun kecuali cahaya bulan, tapi sayang sekali cuacanya seperti mau turun hujan jadi cahayanya gak terang banget.

"Kamu kalau takut pegang tanganku aja," ucap Yeonjun yang berjalan di sebelah Soobin itu.

Soobin tanpa basa-basi langsung memeluk lengan suaminya itu dan berjalan dengan cepat agar sampai ke rumah.

Karena dia sudah malas sekali disini karena melihat hantu yang terus bermunculan di sekitarnya.

Ternyata dibanding hantu tanpa kepala, Soobin lebih ketakutan dengan hantu wanita yang perutnya dirobek paksa itu, itu lebih mengerikan menurutnya.

Walaupun semua hantu itu menyeramkan sih.

Soobin terlonjak kaget saat tiba-tiba di hadapannya ada hantu, mau mengumpat namun dia tahan dan memilih untuk menutup matanya.

"Kakak bisa menuntunku kan? Aku takut untuk membuka mataku," ucap Soobin membuat Yeonjun yang berada di sebelahnya mengangguk.

Dia berjalan sambil memegang tangan Soobin.

Tidak ada yang aneh, itu hal bagus, dibanding tiba-tiba mereka menemukan sesuatu yang aneh disini.

Sekarang sudah jam 11 malam dan hujan mulai turun namun belum terlalu deras.

Untung saja mereka sudah sampai di depan rumah, Yeonjun segera membuka pintu rumahnya tersebut dan segera masuk sambil mengajak Soobin untuk masuk juga.

"Kamu bisa buka matamu, kita gak di depan lagi," ucap Yeonjun dengan lembut membuat Soobin segera membuka matanya.

Benar dirinya sudah berada di rumah, mau mandi tapi dia takut, jadi lebih baik dia mandi besok pagi saja.

"Kakak mau mandi."

"Tidak, aku akan tetap disini, lagipula kamu kelihatan sekali tidak ingin aku jauh darimu, kenapa?"

Soobin yang mendengar itu langsung merubah ekspresi seperti pura-pura tidak tau.

Padahal aslinya memang dia gak mau Yeonjun jauh dari dirinya, dia gak mau melihat hantu lagi itu mengerikan.

Yeonjun menatap kearah luka yang ada di dahi Soobin.

Saat ditanya, Soobin gak mau jawab gara-gara apa, selalu mengalihkan pembicaraannya, seolah-olah itu hanya karena jatuh.

Gak mungkin karena jatuh deh, itu kelihatan sekali seperti terkena sesuatu yang sengaja menghantam dahinya.

Mau menebak tapi sepertinya tebakannya akan benar, itu pasti gara-gara orang tua Soobin itu sendiri.

"Kompres dahimu biar bekasnya hilang," ucap Yeonjun yang kembali membicarakan luka di dahinya itu.

Soobin cuma tersenyum, luka di dahinya memang lumayan sakit sampai sekarang, tapi dia mencoba menahannya saja.

"Ini akan baik-baik saja."

"Itu ulah mamamu?"

Soobin menoleh dan mengangguk, "Kakak bisa langsung menebak ya."

"Kemarin lalu dia terus menghinamu, jadi aku bisa tau siapa yang melakukan hal itu," balas Yeonjun sambil berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Hidden Village -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang