28. Confession.

14.5K 2.6K 863
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen ok.

***
Soobin melihat kearah langit malam dari
depan teras rumahnya, walaupun sudah jam 7 penduduknya masih banyak sekali yang berada diluar.

Lalu ada banyak obor juga yang terpasang di pohon membuat desa ini tampak lebih terang.

Ada juga yang memasang lampu sih, intinya semuanya lebih hidup saja.

Bahkan Soobin senang melihatnya, dia bisa melihat ada beberapa penduduk yang menyapanya juga.

Haewon mungkin ada di rumahnya, lagipula sudah aman, jadi mereka percaya jika Haewon akan baik-baik di rumahnya.

Soobin sebenarnya sedang berpikir jika besok adalah hari terakhir misi ini selesai, semuanya ada di tangannya.

Jika gagal dia akan membuat malu suaminya, jika dia berhasil dia akan membuat suaminya menjadi kebanggaan semua atasan dan juga para detektif maupun anggota kepolisian yang lain.

Mana mungkin juga mereka akan memuji Soobin, semuanya pasti akan berpikir jika suaminya yang melakukannya, gak masalah sih.

Dia senang kok jika suaminya dipuji, lagipula dia dari dulu juga gak pernah dipuji jadi biasa saja.

Mau dia berhasil melakukan misi, pasti tetap saja hanya temannya yang dipuji, tidak masalah.

Namun memang dia rada merasa jengkel, tapi mau bagaimana lagi ini adalah nasibnya.

Walaupun Yeonjun selalu berkata bahwa dia tidak boleh memaksakan diri, jika memang tidak bisa melawan theós mau bagaimana lagi, Yeonjun lebih tidak ingin Soobin depresi hanya karena membuat dirinya keren di hadapan orang lain.

"Tidak-tidak, aku pasti akan berhasil," ucap Soobin sambil menyemangati dirinya sendiri.

Yeonjun melihat tingkah istrinya dari balik jendela sambil tersenyum, sebelum dia melihat Soobin yang mendadak terdiam disana.

Lalu matanya melihat kearah Soobin yang menoleh kearah jendela, lebih jelasnya menatap dirinya.

"Kak? Ambilkan barangnya," ucap Soobin meminta suaminya membawakan kantung berisikan daun bidara yang mereka kumpulkan tadi.

Yeonjun yang langsung mengerti segera mengambil daun bidara tersebut.

Soobin menatap kearah sosok theós yang tersenyum kearahnya, seperti tersenyum mengejek.

Dia tau theós sedang mengejeknya, berkata bahwa dirinya tidak akan pernah bisa mengalahkan dirinya.

"Kamu tau, jika kamu tau kelemahanku, maka aku juga tau kelemahanmu," ucap Theós sambil menatap kearah Soobin yang masih terduduk di depan teras.

Lalu Yeonjun keluar sambil membawa kantung berisikan daun bidara, dia menoleh kearah apa yang sedang di lihat oleh Soobin.

Namun tentu saja gak akan kelihatan bukan, dirinya bukanlah seorang indigo.

Soobin menoleh kearah theós yang mendekat kearah suaminya, tidak, theós gak boleh merasuki suaminya.

Dia segera dengan cepat mencoba melepaskan gelang yang digunakannya untuk memasangkannya ke suaminya.

Namun sayang sekali, dia tidak sempat melakukannya karena suaminya kali ini benar-benar dirasuki oleh theós.

Tatapannya saja bukan seperti tatapan suaminya sama sekali.

"Dia kelemahanmu, bukan?"

Theós tau jika kelemahan dari Soobin adalah Yeonjun, maka dari itu dia merasuki Yeonjun agar Soobin tidak bisa melenyapkannya karena lebih memilih untuk menyelamatkan Yeonjun.

Hidden Village -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang