13. Fact.

14.8K 2.7K 455
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Lanjutkan ya, komennya banyakin, seneng aku.

***
Soobin membuka matanya dengan perlahan walaupun kepalanya terasa sakit saat ini.

Dia menoleh kearah kanan dan kirinya tidak menemukan siapapun, akhirnya dia mencoba bangkit sambil turun dari atas ranjang.

Berjalan dengan pelan keluar dari kamar lalu matanya melihat kearah sofa disana ada suaminya yang sedang duduk sambil menaruh laptop di pahanya.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Baik," balas Soobin sambil berjalan duduk di sebelah suaminya.

Yeonjun menaruh laptop di pangkuannya itu ke meja lalu menatap kearah Soobin yang cuma diam.

Sebenarnya mau membahas hal tadi, tapi Yeonjun takutnya Soobin drop lagi karena membahas hal yang mengerikan tadi.

Tentu saja yang menetes ke Soobin itu adalah darah dan orang bunuh diri dengan cara menggantung diri mereka gak akan mengeluarkan darah, kecuali air liur yang keluar dari mulut mereka yang terbuka.

Sekarang, darimana asal darah itu berada?

Jawabannya sudah ketebak sekali bukan, tentu saja dari perutnya.

"Hyejin mati karena dibunuh lalu digantung seolah-olah bunuh diri?" ucap Soobin duluan yang malah membahas hal ini.

Padahal Yeonjun takut cowok di sebelahnya itu drop lagi, namun jika Soobin yang membahas duluan seperti ini baik-baik saja, bukan?

"Begitulah, perutnya seperti tertusuk pisau dengan sengaja, mungkin dibunuh, terus digantung agar terlihat bunuh diri, mereka pikir kita sebodoh itu dengan taktik murahan begitu," balas Yeonjun yang tersenyum miring.

Dia melihat langsung apa yang terjadi, dimana Hyejin dibawa turun dari atas pohon tentu saja sudah dalam keadaan membiru.

Dan matanya melihat kearah perut dari cewek tersebut yang ternyata terbuka, berbeda dengan orang yang hamil kebanyakan, bayinya masih ada di perut Hyejin itu sendiri.

"Sepertinya Hyejin membuat dirinya keguguran hingga penduduk desa marah dan membunuh Hyejin, sebelumnya mencoba untuk memeriksa kondisi bayinya, sayang sekali, sepertinya Hyejin beruntung karena bayinya mati sesuai harapannya," jelas Yeonjun membuat Soobin cuma bisa mengusap mukanya dengan kasar.

Lalu dia memeluk dirinya sendiri karena masih takut.

Dia gak pernah melihat orang bunuh diri, Soobin memang sedikit payah dan penakut, dia jadi yakin jika suaminya pasti sudah biasa sekali dengan kasus seperti ini.

Makanya dia bisa menjelaskan dengan detail apa yang terjadi tadi.

"Penduduk desa pura-pura bodoh?"

"Bukannya mereka memang bodoh?" balas Yeonjun langsung membuat Soobin cuma tersenyum kecil.

Mau mengelak tapi sepertinya gak bisa, karena mereka memang bodoh.

"Lupakan hal tadi, lagipula Hyejin sudah dikubur tadi."

Soobin mengangguk dan segera berjalan kearah dapur mau mengambil minum, walaupun dirinya juga harus menahan diri untuk tidak kesal karena ada banyak hantu di sekitarnya.

Berbeda dengan Yeonjun yang kembali mengetik sesuatu di laptopnya itu.

Tidak jauh dari rumah Yeonjun dan Soobin, ada beberapa penduduk desa dan kepala desa disana.

Haewon mengintip dari balik rumah, dia juga sengaja membuka jendela kamarnya yang berhadapan langsung dengan halaman depan rumahnya.

Lagipula dia mau mendengar pembicaraan dari orang tuanya, penduduk desa, dan kepala desa sialan mereka itu.

Hidden Village -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang