27. Against.

13.7K 2.5K 505
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen, misinya mau selesai nih.

***
Perubahan mulai terlihat, dimana para penduduk desa tampak sedang berbicara satu sama lain sambil tersenyum.

Dan juga banyak yang sedang mencabut buah-buahan yang ada di sekitar mereka.

Jangan lupakan banyak juga yang menyapa mereka berdua membuat Soobin menoleh kearah suaminya dengan senang.

Bagaimana tidak, mereka hanya melemparkan batu bidara saja dan warganya bisa langsung sadar seperti ini.

Haewon juga ikut keluar berjalan di sebelah suaminya itu, mereka berjalan kearah lain.

Berbeda dengan Yeonjun dan Soobin yang rencananya mau ke sungai buat menangkap ikan lagi, lagipula mereka bosan jika harus makan mie ataupun ya sayuran, dikata mereka apaan makan seperti itu terus.

Menangkap ikan adalah ide yang bagus, lagipula Yeonjun sedang menunggu kepala desanya, kemana dia? Padahal dirinya, Soobin, Minsang, dan Haewon mau melihat kepala desanya itu.

Penduduk di desa ini biasanya sibuk mengurusi sesuatu seperti seserahan ke tengah hutan namun tidak ada yang melakukan hal itu lagi.

Lagipula mau bagaimanapun, seserahan akan dilakukan jika ada bayi yang ditumbalkan ke theós tapi sayangnya tidak ada lagi, semua ibu hamil yang usia kandungannya sudah tua sudah dibunuh.

Tersisa Haewon, sebelum hal itu terjadi, penduduk desa juga sudah berubah jadi tidak akan terpengaruh lagi dengan perkataan kepala desa.

Termasuk juga bawahan dari kepala desa itu sendiri, Soobin bisa melihat bawahan kepala desa yang sibuk menemani anaknya bermain saat ini.

Tatapan mata mereka juga lebih baik dibanding sebelumnya, tidak kosong lagi, sekarang mata mereka sudah terlihat tidak dipengaruhi oleh apapun.

Theós mungkin akan biasa saja, namun dia akan murka terhadap kepala desa dan tidak akan membiarkan kepala desa bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.

Yeonjun duduk di batu yang ada di sungai, lalu Soobin duduk di sebelahnya sambil memasukkan kakinya disana.

"Satu cukup?"

"Cukup kalau yang besar, kalau kecil dapat dua gak masalah," balas Soobin membuat Yeonjun mengangguk, dia sedang memperhatikan air sungai, jika mengalir dengan pelan maka ikannya akan terlihat.

Lagipula airnya juga sangat jernih, jadi memang enak untuk dibuat mandi.

"Kakak ngapain disana?" tanya Haewon yang tiba-tiba muncul sendirian.

Yeonjun dan Soobin menoleh kearah Haewon yang berjalan dengan cepat kearah mereka.

"Hati-hati dengan kandunganmu," ingat Soobin sambil memegang tangan Haewon.

Yeonjun bingung, emangnya kenapa? Bukankah gak ada yang aneh?

Baru saja dia mau bertanya kembali ke Haewon, mereka bertiga dan beberapa penduduk yang sedang di dekat sungai langsung mendengar suara teriakan dari dalam desa.

Yeonjun berjalan duluan meninggalkan Soobin yang menuntun Haewon, lagipula Haewon kakinya sudah membengkak sekali, jadi lumayan susah untuk berjalan.

"Hei, ada apa?" tanya Yeonjun sambil menghampiri Minsang yang sedang memperhatikan keadaan di depannya.

Yeonjun ikut menoleh, disana ada kepala desa yang mukanya kembali berubah menjadi tua, ya berbeda sekali dengan yang sebelumnya.

"Mukanya kembali menjadi seperti dahulu lagi," ucap Minsang masih tetap menoleh kearah kepala desa yang tampak mengamuk itu.

Hidden Village -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang