8. Friend.

16.2K 2.9K 504
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen pokoknya, hadeh susah banget ngomonginnya.

***
Soobin tersenyum ketika ada yang menyapanya, lagipula tidak mungkin dia berwajah muram ketika di sapa.

Bisa-bisa dianggap tidak sopan, matanya melihat kearah beberapa orang yang membawa sebuah nampan berisikan beberapa buah, tanaman, dan entah apalagi.

Seperti untuk seserahan saja, tapi yang membawa itu hanya wanita saja.

"Itu apa ya?"

Soobin bernyata ke salah satu penduduk cowok yang ternyata sedang hamil, lucu Soobin mau memegang namun gak sopan.

"Biasanya sih itu memang untuk seserahan ke tengah hutan agar penduduk lain disana tidak menganggu desa ini, itu memang sudah temurun terjadi sih," balasnya dengan pelan lalu menatap kearah Soobin yang mengangguk.

"Dimana suamimu?"

"Ada di rumah, kenapa?"

"Enggak, aku hanya kamu selalu bersama suamimu aja," balasnya sambil tersenyum membuat Soobin bingung.

Memang sih, dirinya jika keluar harus sama suaminya biar aman, lagipula sekalian bisa melakukan misi secara bersamaan.

Tapikan dia cuma berdiri tidak jauh dari rumahnya, tidak mungkin minta ditemani oleh Yeonjun.

"Kamu sendiri berdiri sendirian disini, gak masalah?"

"Emangnya kenapa juga aku harus takut? Aku dari bayi sudah disini, lahir juga disini, sudah terbiasa," balasnya membuat Soobin mengangguk.

Ok, cowok yang umurnya lebih muda darinya itu ternyata penduduk asli disini.

Mungkin dia bisa memanfaatkan situasinya, siapa tau dia bisa memberikan banyak informasi ke Soobin ataupun suaminya.

"Sudah biasa dengan kasus wanita hamil?"

"Iya, sebenarnya bukan hanya wanita kok, aku juga bisa kena," balasnya membuat Soobin meringis, kok dia santai sekali ngomongnya.

"Kayaknya gak enak kalau ngomong sambil berdiri, kakiku juga terasa sakit, duduk disana aja, ayo," ajaknya sambil menunjuk kearah pondok yang tidak jauh dari mereka.

Soobin setuju, lagipula ini jaraknya dekat sekali dari rumahnya.

Demi mendapatkan informasi, dia harus mau melakukan hal ini, intinya jangan sampai informasinya hilang.

Tapi ada perasaan yang tidak nyaman bagi Soobin, dia merasa ada yang menatap mereka berdua.

"Siapa mereka?"

Cowok di sebelah Soobin menoleh kearah apa yang sedang dilihat oleh Soobin.

"Penduduk desa, mereka seperti penjaga di desa ini, ya mungkin kamu bisa memanggilnya orang suruhan kepala desa, mereka gak akan aneh-aneh jika kita tidak melakukan hal yang aneh, santai saja."

Soobin mengangguk dan mereka mulai duduk, dia mengulurkan tangannya kearah cowok di sebelahnya.

"Kita belum kenalan, aku Choi Soobin."

"Ryu Haewon, sepertinya aku lebih muda, jika gak keberatan aku mau memanggil kakak saja."

"Terserah sih, namun aku agak canggung dengan panggilan kakak, biasa aja, gak perlu kakak, juga gak apa," balas Soobin sambil melepaskan pegangan tangannya itu.

Soobin di rumah lebih muda, di tempatnya juga lebih muda, sebenarnya dia punya banyak junior, namun dia tetap saja gak mau dipanggil kakak, menurutnya dia masih muda.

Hidden Village -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang