9. Baby.

19.1K 2.8K 254
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen, ok komen terus pokoknya, awas aja bilang, gak tau mau komen apa, hilih pret.

***
Lagi-lagi Soobin melihat para wanita di desa seperti membawa seserahan ke tengah hutan dan dia hanya melihat dari depan rumahnya saja.

Matanya melihat ada Haewon yang tersenyum kearahnya.

Mau menghampiri, namun dia teringat dengan ucapan suaminya, jika dia jangan terlalu dekat dengan penduduk disini.

Belum tentu orang yang kelihatan baik di depan, baik di belakang mereka, bukan?

Tapi jika dia hati-hati, dirinya gak akan ada masalah dengan hal itu.

"Ada apa?" tanya Haewon yang tampak melihat Soobin yang cuma diam itu.

"Enggak, lagipula kemarin siapa yang menjemputmu?"

Haewon tersenyum ketika mendengar pertanyaan dari Soobin.

"Ibuku, dia bilang aku suka sekali keluar beberapa hari ini," balasnya membuat Soobin bingung.

Emangnya cowok di sebelahnya itu gak pernah keluar dari rumah?

"Sebelum kamu bertanya, aku akan menjelaskan duluan," potong Haewon ketika dia melihat Soobin yang kelihatan penasaran dengan maksud dari perkataannya itu.

Soobin diam, mau menyimak cerita cowok di sebelahnya itu.

Dia gak melihat saja jika Yeonjun memperhatikan Soobin dan teman baru Soobin disini dari jendela rumahnya.

Jika ada yang aneh, maka dia akan langsung keluar saja dari rumah, mudah bukan?

"Orang dirumahku, ibu, ayah, suamiku, tidak mengizinkanku keluar karena takut mengalami hal yang sama seperti temanku, aku menurut saja sih, namun ketika aku melihatmu, aku merasa jika aku harus berteman saja denganmu," jelasnya sambil tersenyum ke Soobin yang ada di sebelahnya.

Lalu dia menoleh kearah rumah yang tidak jauh dari mereka.

Soobin juga ikut menoleh kearah rumah tersebut dan disana ada yang seperti sedang memperhatikan mereka berdua.

"Maaf membuatmu tidak nyaman, orang di rumahku sangat menjagaku, jadi mereka memperhatikanku dari rumah," lanjutnya membuat Soobin mengangguk.

Dia gak keberatan sama sekali, lagipula keluarga cowok di sebelahnya itu hanya khawatir.

Siapa yang gak khawatir coba, orang yang hamil disini semuanya bisa mati dengan mengenaskan begitu.

"Maaf, jika aku boleh tanya, kamu mau melakukan apa disini?"

"Aku tidak boleh tau ya?" tanya Haewon lagi saat melihat Soobin yang gak menjawab sama sekali.

Lagipula itu rahasia, yang boleh tau hanya dia dan suaminya itu.

Kepala desa disini saja tidak tau, atasannya menggunakan alasan bahwa mereka berdua membutuhkan waktu untuk menenangkan pikiran, makanya membutuhkan waktu di desa ini.

Palingan kepala desa itu berpikir jika mereka kena sial karena pindah kesini.

"Namun gak masalah, aku tau kok alasannya."

Soobin menoleh dengan heran, nih cowok cenayang? Kok bisa tau semua sih apa yang mau dilakukan dia dan suaminya itu.

"Apa?"

"Kenapa penduduk di desa ini tidak bertambah, bukan?"

Soobin memasang muka biasa saja, menahan diri agar tidak terkejut, padahal itu tebakan yang benar sekali.

Hidden Village -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang