25. Loser.

13.8K 2.5K 379
                                    

Sebelum baca part ini, bisalah baca bookku yang baru di akun yeonbadbin judulnya Baby, dibaca ya, dimasukin perpus juga, vote dan komennya jangan lupa, thanks.

Oh iya, buat part ini, now playing : I'm a Mess - Bebe Rexha.

Sip, vote ya, komen juga, komen, hehehe.

***
Belum waktu sehari setelah mereka melempar daun bidara dan batu ke rumah penduduk, jadi belum ada perubahan.

Sabar saja, lagipula tidak bisa langsung instan begitu berubahnya, setidaknya mereka akan melihat kepala desa yang akan selesai oleh theós dan terakhir Soobin akan mengalahkan theós itu sendiri.

Jika Soobin tidak percaya diri, maka Yeonjun akan selalu melakukan banyak hal agar Soobin menjadi percaya diri, dia harus bisa percaya dengan apa yang dia lakukan.

Mendengar perkataan orang tidak akan ada manfaatnya bukan? Soobin itu berdiri diatas perkataan orang-orang, dirinya harus memiliki pendirian, seperti tidak penting mendengar perkataan orang.

Mendengarkan bisa, namun jangan sampai harus semuanya diambil, ambil saja yang baiknya, heran sih, buat apa juga orang disana menyindir Soobin.

Soobin juga sepertinya gak pernah membuat mereka kesusahan.

Dia kesusahan sendiri, itu pasti, walaupun Yeonjun jarang bertemu dengan Soobin.

Dirinya kebanyakan melakukan misi, setiap ketemu dengan Soobin ya ketika sedang berjaga atau enggak ya saat apel pagi, itu wajib, maka mereka akan berkumpul setiap pagi.

Saat berjaga dia kalau gak salah pernah satu kelompok dengan Soobin tentu saja bersama yang lainnya.

Disana dia bisa melihat Soobin yang hanya diam, bingung mau mengajak ngobrol siapa, palingan dia berbicara bersama junior mereka, ya karena tidak mungkin junior mereka berani membicarakan senior mereka.

Bisa saja sih, tapi gak di depan Soobin secara langsung.

Soobin menoleh kearah suaminya yang sedang menatap jendela rumah mereka.

"Kakak gak sarapan?" tanya Soobin sambil memegang bahu Yeonjun.

Yeonjun segera menoleh kearah Soobin yang berdiri di dekatnya.

"Sudah kok," balas Yeonjun yang tadi sarapan dengan roti itu, dia sarapan sendiri ketika semuanya masih tertidur.

Ini saja dia baru saja melihat Soobin yang baru bangun, kelihatan mukanya masih terlihat muka sehabis bangun tidur sekali, suaranya juga.

"Maaf ya kakak jadi sarapan sendiri, kenapa gak bangunin aja tadi?"

"Gak perlu minta maaf, lagipula gak enak aja ganggu kamu yang sepertinya lelap sekali tidurnya tadi," jawab Yeonjun membuat Soobin tersenyum, dia senang melihat ada orang yang sangat baik seperti ini kepadanya.

Jika di asrama maupun di rumah, dirinya selalu saja akan dipaksa untuk bangun atau apalah itu, namun disini dia bisa sepuas apapun untuk tidur.

"Ok, aku mau bangunin Haewon dulu," ucap Soobin membuat Yeonjun mengangguk, dia melihat kearah Soobin yang berjalan kearah kamar yang ditempati oleh Haewon.

Lagipula Haewon sama saja seperti Soobin, dia masih tertidur, wajar sih, lagipula diakan kemarin tidur tengah malam, mana lagi hamil trimester ketiga, maka banyak sekali keluhan yang akan datang.

Soobin masuk ke kamar Haewon dan melihat Haewon yang sedang tertidur disana, selimutnya menutupi perut Haewon, tetap saja Soobin yang melihatnya tampak gemas.

Hidden Village -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang