Alea bersama dengan Andrean berbicara berdua di rooftop. Suasana canggung pun terjadi di antara keduanya. Andrean berjalan mendekati Alea, yang membuat Alea mundur.
"Stop! Jangan jalan lagi, lo diem aja disitu" Andrean menuruti kata Alea, kini mereka berbicara dengan jarak 1 meter.
"Soal kemarin gue.. Minta maaf. Gak seharusnya gue ngelakuin hal itu, apalagi dengan keadaan lo yang seperti kemarin"
"Hmm.. Gue tau kok lo gak sengaja ngelakuin itu. Jadi gue maafin lo kok" Andrean tersenyum dan mulai melangkahkan kakinya menuju Alea.
Andrean mengacak-acak rambut Alea dengan masih menunjukkan senyuman manisnya "Jangan menghindar dari gue ya, gue gasuka kalo lo ngehindar dari gue. Dan satu lagi, jangan canggung saat sama gue, oke?"
Alea mengangguk, setelah Andrean mengatakan hal tersebut rasa canggung yang Alea rasakan ke Andrean seketika menghilang. Namun Alea tidak akan pernah melupakan kejadian pada kemarin malam tersebut.
Anna dan Sean berada di kelas sambil membicarakan soal materi pembelajaran. Sean hari ini rencananya akan mengajak Anna untuk bertemu, sekaligus untuk mengungkapkan perasaannya ke Anna.
"Na, hari ini malem nanti kamu sibuk gak?"
"Enggak sih.. Emang kenapa?"
"Jalan lagi yuk? Mau?"
Anna dengan senang hati menerima ajakan Sean. Sean pun membuat janji ke Anna untuk bertemu di taman tempat mereka sering belajar.
Alea makan di kantin bersama Andrean, sejak tadi Alea terus melirik ke arah Andrean. Sedangkan Andrean sibuk memakan makanannya.
Alea memang sudah tidak merasa canggung terhadap Andrean, tapi masih ada rasa malu sedikit terhadap Andrean, apalagi Alea terus terbayang akan kejadian malam kemarin.
"Loh Lea?" Lena datang bersama Putra sambil membawa nampan berisi makanan. Devan juga berada di belakang mereka "Kita boleh ikut gabung gak?" tanya Lena.
Alea melirik ke arah Andrean lagi, takutnya Andrean merasa tidak nyaman nantinya jika Lena dan lainnya ikut bergabung."Sikahkan" ujar Andrean.
Mereka bertiga duduk, dan mulai menyantap makanan masing-masing. "Kita kayaknya udah lama ya gak makan bareng lagi di kantin" ujar Putra.
"Iyalah gak pernah, kalian semua kan sombong" balas Devan.
"Dih sombong apanya cobak?" Alea dan Lena berbicara berbarengan.
"Iya sombong, Lena selalu sibuk sama Putra. Sean juga selalu sama Anna, dan lo Lea, lo juga malah selalu sama dia" tunjuk Devan ke Andrean.
"Dan sedangkan gue selalu sendirian" lnjut Devan.
"Lo jangan nyalahin temen lo doang, harusnya lo juga intropeksi diri lo sendiri. Gue bukannya bermaksud apa-apa, gue cuma mau ngingetin ke lo. Bukannya lo yang selalu gak sama mereka? Bukannya lo yang selalu nyari hiburan buat diri lo sendiri? Mereka dulu ada buat lo, tapi lo sama sekali gak memperdulikan mereka. Dan sekarang lo nyalahin mereka?"
Andrean angkat bicara, ia sudah tau bagaimana sifat Devan selama ini walaupun ia tidak mengenal Devan.
Devan terdiam mendengar ucapan Andrean, ia tersadar selama ini dialah yang selalu menjauhkan diri dari teman-temanya.
"I'm sorry.. I'm sorry guys. Selama ini sikap gue ke kalian memang keterlaluan. Gue selalu ngejek Putra karna dia sok pinter, gue juga ngejek Sean yang selalu belajar, ngejek Alea yang terlalu lemah. Dan gue juga udah mempermalukan lo, Len"
Devan menunduk, ia malu pada dirinya sendiri. Lena yang duduk di samping Devan pun mengelus pelan pundak Devan. Lena memang sudah memaafkan Devan, bahkan ia sudah tidak memikirkan masalalu soal dirinya dan Devan.

KAMU SEDANG MEMBACA
A L E A
TeenfikceSelama 12 tahun menjalani persahabatan dengan Sean, Alea diam-diam menyukai Sean. Namun Sean malah menyukai seorang murid baru yang bernama Anna. Kemudian Alea bertemu dengan Andrean, ia juga sudah lama menyukai Anna. Mereka pun sepakat bekerja sam...