43. View point

2.7K 285 41
                                    

"Hyung, sepertinya aku harus pergi. Aku ada janji dengan Seokjin sore ini"

"Tentu silahkan. Aku sangat berterimakasih atas bantuan mu Namjoon-ah. Sebenarnya aku ingin sekali menitipkan salam pada Seokjin tapi pasti dia tidak ingin menerima salam ku." Yoongi mengusap tengkuknya malu.

"Akan tetap ku sampaikan. Terimakasih.."

"Taehyung kemari." Perintah Yoongi, Taehyung pun menurut, berjalan menuju sang appa yg sudah berdiri bersebelahan dengan Namjoon di ambang pintu ruangan Jimin.

"Aku sebagai appa Taehyung benar-benar minta maaf." Yoongi membungkuk di depan Namjoon dan degan tangan yg merangkul bahu anaknya juga mengajak Taehyung ikut membungkuk. "Dan mengenai batalnya pertunangan Taehyung dan Jungkook aku mengerti keputusan Seokjin. Maaf sebelumnya aku malah menentang keras.. kalian bisa membatalkannya, itu hak kalian."

"Taehyung sudah kembali pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Taehyung sudah kembali pulang. Dan keadaan Jimin sudah lebih baik. Yoongi juga menitipkan salam pada mu.."

"Joon-ah.. aku sedang tidak ingin mendengar apapun tentang keluarga Yoongi sekarang." Wajah Seokjin langsung cemberut. Penuturan tiba-tiba dari Namjoon seketika merusak moodnya yg sedang bersenandung sambil menghapus bekas makeup setelah pulang dari acara ulangtahun temannya.

Namjoon tersenyum maklum, dia mengerti Seokjin-nya masih marah.

"Aku hanya berpikir mungkin kau perlu tau." Namjoon mendekat, meremas pundak Seokjin, menatap teduh pantulan wajah rupawan dari partner hidupnya lewat cermin rias.

"Ku rasa tidak perlu." Tapi Seokjin malah menghindar, memutus kontak mata, kembali membersihkan wajah.

"Ayolah Jinseok-ah, kita sahabat Yoongi kan? Hanya kita satu-satunya. Bahkan Yoongi sangat sedih saat memikirkan kau marah padanya, aku mohon maafkan dia heum.."

"Aku tidak marah pada Yoongi Joon-ah, aku marah pada Jimin." Tegas Seokjin.

"Aku tau.. tapi bahkan kita belum mendengar penjelasan apapun dari Jimin kan? Mungkin dia punya alasan sendiri?" Bujuk Namjoon yg kini sudah ikut duduk di bangku rias Seokjin, memeluk pinggang istrinya dari belakang, meyakinkan Seokjin dengan tutur kata bijaksana nya yg khas.

"Jinseok-ah dengarkan aku, dalam masalah ini Yoongi lah yg paling di rugikan, tapi lihat bahkan Yoongi tidak marah sama sekali, dan saat Jimin sakit dia benar-benar  menjaganya sepenuh hati. Itu berarti Yoongi percaya pada Jimin. Dan seharusnya kita juga percaya pada penilaian Yoongi kan?"

"Sudah selesai?"Tapi alih-alih menganggapi nasihat Namjoon Seokjin malah membalas dengan pertanyaan retoris.

Entah apa yg Seokjin pikiran Namjoon tidak bisa membaca dari raut wajahnya. Seokjin malah mengakhiri obrolan mereka sepihak dengan alasan lelah dan mengantuk.

Namjoon hanya mendengus, mengusap-usap tengkuknya. Dia sudah berusaha yg terbaik, tapi mungkin hari ini memang belum waktunya.

 Dia sudah berusaha yg terbaik, tapi mungkin hari ini memang belum waktunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young Mom YOONMIN END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang