33. The Tale

2.1K 247 49
                                    

Empat tahun lalu ada seorang manis muda belia yg datang ke ibu kota untuk memulai kehidupan baru. Untuk mencoba peruntungan baru di dunia baru. Memberikan diri bertemu orang-orang baru yg dia yakini akan membawa banyak pengalaman di hidupnya yg bisa di bilang baru di mulai.

Setelah lulus dari bangku SMA si manis ini tidak melanjutkan lagi ke jenjang kuliah, bukan karena dia tidak mau mengenyam  pendidikan yg lebih tinggi seperti yg dia cita-citakan, seperti yg dia dambakan. Tapi apalah di kata jika keluarganya di desa tidak memiliki daya lebih untuk membantunya meraih impian itu. Terlebih dia hanya memiliki seorang nenek.

Namanya adalah Park Jimin, di umurnya yg baru menginjak 18 tahun dia sudah memiliki tekat kuat jika dia bisa dan mampu bertanggung jawab atas hidupnya walau harus melangkah sendirian dan meninggalkan desanya di Busan untuk memulai hidup baru di Kota besar Seoul.

Park Jimin memulai karir nya dengan bekerja sebagai karyawan magang di sebuah perusahaan besar setelah mengikuti tes seleksi satu lembaga outsourcing. Cukup beruntung memang mengingat begitu banyak pesaing yg menginginkan pekerjaannya sekarang, tapi ternyata hanya 5 orang termasuk Jimin yg terpilih.

Seperti layaknya karyawan magang yg lain tugas Jimin tidak lain hanyalah sebagai pendukung dan membantu pekerjaan para karyawan tetap. Seperti membantu foto kopi, mengirim dokumen antar lantai, membuat kopi, membelikan cemilan, dan berbagai pekerjaan ringan lain sesuai gaji yg dia terima.

Tapi karena Jimin selalu mengerjakannya apa yg di tugaskan padanya dengan senyuman dan rendah hati maka Jimin dengan mudah sudah menjadi karyawan magang kesayangan para senior di kantor barunya.

Sampai suatu hari, saat itu waktu sudah menunjukkan lewat jam pulang kantor. Tapi Jimin masih harus terjebak dengan tugasnya menyortir dokumen rapat. Seharusnya ini bukanlah Job desk nya  tapi dia yg hanya seorang karyawan magang tentu tak bisa menolak, terlebih seniornya bilang dokumen itu di butuhkan untuk rapat besok pagi maka mau tak mau Jimin harus lembur sendirian untuk menyelesaikannya hari ini.

Tapi fokusnya tiba-tiba harus terbagi saat ada orang yg mengetuk mejanya. Jimin sontak kaget, dia langsung berdiri dan membungkuk memberi hormat karena yg mengganggu pekerjaannya teryata adalah sang Bos Besar di tempatnya bekerja, Tuan Min Yoongi.

Sejak hampir satu bulan Jimin bekerja di perusahaan itu tentu sudah sering kali dia melihat Bos Besarnya, baik melihat di lift, atau hanya lewat di depan mejanya untuk menuju ruang pribadi. Tapi tentu sang Bos tidak pernah mengindahkan keberadaan Jimin yg hanya seorang karyawan magang.

Dan baru hari ini mereka benar-benar berkesempatan bertatap muka secara langsung, terlebih hanya berdua karena karyawan lain termasuk sekertaris sang Bos sudah pulang duluan.

Jimin dengan sopan langsung menanyakan perihal keperluan apa sampai Bos besarnya menghampirinya.

Ternyata Min Yoongi hanya menanyakan apa yg Jimin kerjakan sendirian di jam yg harusnya seluruh karyawan sudah tidak ada lagi di kantor.

Dan Jimin pun menjelaskan apa yg membuatnya sampai tertahan, tapi tentu tidak dengan cara menyudutkan seniornya yg lain, yg seharusnya tidak membebankan pekerjaan menyortir sebuah dokumen rapat pada seorang karyawan magang. Terlebih dengan masa kerja Jimin yg baru satu bulan.

Sedangkan para karyawan senior merasa jika Jimin sangat kompeten dan sanggup mengerjakan tugas yg bisa di bilang sulit itu sehingga malah kini membebankan tugas itu padanya.

Namun tentu tidak yg di harapkan Yoongi, walaupun memang karyawan magang di depannya ini mampu tapi tugas itu harusnya di kerjakan oleh seorang karyawan yg lebih berpengalaman dan mengerti seluk beluk jalannya perusahaan terlebih dokumen yg di tangani Jimin adalah dokumen hasil rapat.

Young Mom YOONMIN END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang