30. warning problem

741 67 13
                                    

📍 VOMENT DULU BARU BACA!

TARGET BUAT NEXT MASIH SAMA, 5 VOTE 1 KOMEN! KALO TETEP GAADA YG KOMEN WALAUPUN CUMA TITIK, AUTHOR BAKAL UPDATE LAMA 😔

HARUS AKTIF DI CERITA INI! VOTE, KOMEN DAN KALO BISA KALIAN HARUS SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN CERITA INI! KARENAAAA BAKAL ADA GIVE AWAY DI CHAPTER 50 NANTI ATAU KITA TUNGGU 20K PEMBACA YEAYY🥵🥳

OKE SEGITU AJA SELAMAT MEMBACA

"Gue memang bukan orang jahat, tapi bukan berarti gue ngga bisa berbuat jahat" -Vinzie

Bughh...

Abel memukul Alvaro telak membuat Alvaro tumbang dan segera dihampiri oleh Abel dan menarik kerahnya kasar.

"Gue tanya! Dimana Vinzie sekarang!" Ujar Abel dengan mata memerah tak kuasa menahan amarah.

"Gue disini" ujar seorang lelaki tampan cepat dengan setelan jasnya.

Abel menoleh dan benar saja smirk khasnya yang mengerikan ia tampakkan depan wajah lelaki itu yang tidak lain adalah Vinzie.

"Jadi bener kalo lo baru selesai tunangan" ujar Abel menggigit bibirnya dan sedetik kemudian menghantam pelipis Vinzie membuat Vinzie yang belum siap oleng dan terjatuh.

"Sini! Bangun lo" Ujar Abel dengan tangannya.

Tidak ada sahutan dari Vinzie membuat Abel mendekati Vinzie dengan sendirinya dan mencengkeram kerahnya.

Bughh..

Bughh...

Abel memukul Vinzie habis-habisan, sedangkan yang dipukul tidak ada balasan sama sekali, ia hanya diam mempersilahkan Abel memukulinya sepuasnya.

"Kenapa lo diem aja! Bales sini bangsat" ujar Abel menggebu-gebu sambil menendang perut Vinzie yang membuatnya kembali terjatuh.

"Kenapa gue harus bales? Gue emang bajingan. Cepet pukul gue" ujar Vinzie sambil tertawa sumbang yang membuat Abel semakin kepalang.

Alvaro yang menyaksikan sedari tadi berusaha memisahkan, namun tenaganya kalah kuat dengan tenaga milik Abel.

"Bel udah!" Ujar Alvaro menarik tangan kekar Abel namun dibalas tendangan oleh Abel.

Abel jika dikuasai oleh amarah sangat tidak bisa mengontrol emosinya. Tak peduli siapapun orangnya kecuali wanita tentunya dan tak peduli ia bersalah atau tidak, jika ia menghalangi Abel untuk memberi pelajaran kepada orang yang Abel benci, jangan salahkan Abel jika ia akan ikut babak belur karena dirinya.

"Kalo lo ngga ada niatan tanggung jawab, jangan lo kasih adek gue harapan! Pengecut sampah buaya bajingan kayak lo gini ngebuat gue enek! Cuih" Ujar Abel dengan kilatan emosi sambil membuang salivanya kearah kiri.

Vinzie sudah limbung tak berdaya karena pukulan Abel yang membabi buta. Abel yang belum puas segera mengambil bangku yang ada didekatnya dan ia angkat tinggi-tinggi.

"Gue paling benci sama cowok yang berani mainin perempuan, termasuk lo!" Ujar Abel dan hendak melayangkan bangku yang ia angkat kearah Vinzie namun suara Alvaro yang lantang dan terkesan emosional membuatnya tertahan.

"Vinzie bisa mati kalo ngga terima pertunangan itu" ujar Alvaro lantang masih dengan posisi terkapar akibat tendangan yang Abel berikan.

Abel menoleh cepat kearah Alvaro dengan tatapan yang tajam dan menaikkan satu alisnya tanda agar Alvaro melanjutkan kalimatnya.

Queen of peaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang