18. Keputusan abstrak

1.2K 99 10
                                    


INTINYA VOMMENT KALO MAU UPDATE CEPETT YAA SYNK PAKE K✨

Bunyi dentingan sendok dan juga garpu menyeruak ditengah-tengah makan malam antara keluarga Gunadhya dan keluarga Aditama. Makan malam ini tentu saja memiliki maksud dan tujuan dilihat dari tuan Gunadhya yang gila akan kekuasaan.

"Kedatangan saya kesini beserta anak saya bermaksud ingin menjodohkan nak Vinzie dan juga anak saya Stella" ujar tuan Aditama yang tentu saja Vinzie sudah mengetahuinya lantaran papahnya Gunadhya kemarin sudah membicarakan dengan dirinya.

"Bagaimana Vinzie? Apakah kamu mau menerima?" tanya tuan Aditama lembut lebih tepatnya dilembut-lembutkan.

"Ya" jawab Vinzie singkat. Katakan pada dirinya bagaimana caranya untuk menolak permintaan papahnya yang tidak masuk akal satu kali saja, ia ingin berontak tapi ia juga tidak ingin melukai hati orang tuanya.

Rika ibu Vinzie menoleh kearah anaknya yang tau betul anaknya itu tidak benar-benar ingin menerima perjodohan gila ini karena keserakahan suaminya.

"Bagus kalau begitu, nanti kalian akan tunangan dua Minggu lagi bagaimana setuju?" ujar tuan Aditama 'lagi'.

Tentu saja Vinzie yang mendengarkannya terkejut bukan main, namun ia seolah-olah biasa saja. Ia melirik kearah papahnya dan dibalas kode oleh Gunadhya agar menerima apa saja yang diinginkan oleh rekannya itu.

"Setuju" jawab Vinzie lagi membuat Stella tersenyum sumringah.

Stella ini adalah teman sebayanya kala SMP dahulu dan sekarang ia tak lagi bersekolah ditempat yang sama. Stella adalah anak rajin dan merupakan gadis tulen, yang entah mengapa Vinzie tidak tertarik akan hal itu.

Rika yang mendengar jawaban Vinzie menoleh kearah Vinzie "tapi apa tidak terlalu cepat?" Tanya Rika pada semuanya karena ia tahu betul putranya itu tidak mencintai gadis didepannya.

"Ngga papa mah Vinzie terima" ujar Vinzie lembut namun tetap melihat kearah tuan Aditama.

Keadaan hening kala Vinzie mengatakan itu dan suasana menjadi kikuk "oh ya... Vinzie ini katanya udah suka sama Stella dari dulu loh" ujar Tuan Gunadhya mengarang namun Vinzie tetap diam.

"Serius om? Stella juga sebenernya udah suka Vinzie sejak kita SMP" ujar Stella dengan senyum sumringah.

Vinzie berdecih pelan sambil memalingkan wajahnya.

"Kenapa Vinzie?" Tanya tuan Aditama.

"Permisi saya ada acara tidak bisa berlama-lama disini" ujarnya yang tentu saja membuat Gunadhya geram.

"Oh iya Vinzie kan aktivis di sekolahnya jadi harap maklum dia sering sibuk" alibi Gunadhya melihat wajah tak suka dari Aditama.

Vinzie keluar dari restoran tempatnya bertemu Stella tadi. Rasanya ia muak akan semua permintaan papahnya yang harus ia turuti padahal jelas-jelas itu menyiksanya. Vinzie mengambil mobilnya di parkiran dan melesat menuju arena balapan karena malam ini jadwalnya balapan liar jadi ia bisa melampiaskan emosinya di balapan nanti.

***

Ditempat balapan sudah ada Gilang, Karrel, Alvaro dan juga Argo sedang mempersiapkan motor milik Vinzie yang akan dipakai untuk balapan nanti.

Sudah lama mereka menunggu namun Vinzie belum juga menampakan batang hidungnya membuat mereka khawatir terjadi sesuatu dengan Vinzie.

"Ketua mana sih, tumben jam segini belum dateng. Biasanya 15 menit sebelum pertandingan dimulai dia udah stand by di motornya ini udah 5 menit mau mulai belum Dateng juga" cerocos Gilang.

Queen of peaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang