17. Pertarungan

1.3K 112 13
                                    

#DIBACA JGN DI SKIP#

SEBELUM BACA MENDING KALIAN VOMMENT DULUU BIAR AUTHOR NAMBAH SEMANGAT!!

GIMANA? UDAH? KALO NGGA KELEWATAN SII NAMANYA!! AUTHOR CAPEK CAPEK LOH NGETIK PANJANG LEBAR+MIKIRIN KONSEP CERITANYA BIAR NYAMBUNG, TAPI READERSNYA CUMAN BACA DOANG TANPA MEMBERI APRESIASI AUTHOR. AYO BELAJAR SALING MENGHARGAI DAN MENSUPPORT SATU SAMA LAIN!! LAGIAN KALIAN BACA CERITA INI GRATIS KAN?

CUMAN VOTE+COMMENT DOANG KOK EMG SUSAH?

Udah Vomment kan? Oke HAPPY READING

"Jika tidak bisa mengajarkan kebajikan maka berdirilah di ujung kejahatan"

***

Sore ini tepat di belakang gedung orang Tionghoa tak terpakai baik Lion maupun Rhod Loretto semuanya sudah berkumpul. Lion dengan senjatanya dan Rhod Loretto berdiri dengan tangan kosong.

Alex Rudiart sang ketua Lion maju mendekati Abel dengan gaya angkuhnya "ck! Cuman segini anak buah Lo?" Ujar Alex sambil berdecih yang tentu saja membuat darah Abel meluap.

"Dengan anggota yang segini aja RL bisa menang, gimana nanti kita bawa semua anggota?" Balas Abel dengan smirknya sambil membenarkan jaket kulit kebanggaan Rhod Loretto yang disamping kiri terdapat namanya dan dibelakang jaket bertuliskan nama Rhod Loretto tanpa lambang.

"Bangsat!!" Alex yang merasa diremehkan kembali maju dan melayangkan balok kayu tepat kearah Abel, namun dengan secepat kilat Abel menghindarinya dan detik itu juga Abel bersiul tanda agar Keena dan Azam mengomandoi pasukan.

"Rhod Loretto!!" Teriak Azam.

"That's us!!" Ujar mereka kompak.

"Kita berada diujung kejahahatan untuk memberantasnya!! Kerahkan seluruh tenaga kalian!! Jangan sampai lengah!!" ucap Keena dengan suara lantang.

"Serang!!!" Teriak Azam lagi dan membuat keadaan pada detik itu juga tak terkendali.

Keena menangkis beberapa balok kayu lawan, dan menyerangnya dengan tangannya sendiri, sesekali ia membalas lawan dengan balok yang dibawa oleh teman dari sang lawan.

Keena terus saja menghantam satu persatu anggota Lion sampai tak sadarkan diri. Dari arah belakang ada seseorang yang membawa celurit dan hendak menghantamkannya kearah Keena, namun Cassie datang dan menyerangnya brutal.

"Kalo mau nyerang jangan dari belakang dong sayang" ujar Cassie ketika melihat orang yang ingin menghantam Keena limbung dan tak sadarkan diri.

Kini Keena berhadapan dengan pemimpin pasukan dari Lion "kita bertemu lagi cinta" ujar Gibran dengan senyuman licik dan Keena tahu betul Dimata cowok itu dirinya adalah musuh terbesar.

"See? pendendam seperti Lo itu harusnya lenyap dari muka bumi ini!!" Ujar keena dan segera melayangkan pukulan keras tepat di pelipis Gibran. Darah segar mengalir di pelipis Gibran membuat Gibran berdecih dan segera membalas pukulan Keena.

Keena yang belum siap mendapat hantaman keras membuat sudut bibirnya sobek dan mengeluarkan darah. Hal itu tertangkap jelas Dimata Keano membuat amarahnya semakin melambung tinggi.

Queen of peaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang