VOMENT DULU BARU BACA!
GUYSS KALIAN BENERAN GAADA YG MAU IKUT GIVE AWAY?! SEDI BGTT KALO IYAA HUHUHUUUU! IKUT DONG MAKSA NIIIE😠
JANGAN LUPA BACA BAGIAN BAWAH!
HARUS AKTIF DI CERITA INI! VOTE, KOMEN DAN KALO BISA KALIAN HARUS SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN CERITA INI! KARENAAAA BAKAL ADA GIVE AWAY DI CHAPTER 50 NANTI YEAYY🥵🥳
OKE SEGITU AJA SELAMAT MEMBACA
***
Suasana malam menyelimuti, namun suara drum, senar gitar dan piano saling bersahutan. Bintang dan teman-teman satu band-nya sedang mulai menunjukkan bakatnya kepada penonton dengan sorak sorai yang menyeruak. Antusias siswa untuk penampilan Bintang ternyata sangat membeludak, mereka mengangkat tangannya kesana kemari dan juga sesekali ikut bernyanyi.
Saat penampilannya selesai, orang-orang yang menontonnya tak segan-segan untuk berdiri dan memberi tepuk tangan yang begitu meriah. Namun, entah kenapa segerombolan lelaki berkaos hitam dengan tulisan kecil di dada bagian tengah 'RL' bersikap berbeda. Mereka justru menyorakinya dan mengejek membuat orang-orang disekitarnya merasa bingung dan tidak mengerti alasannya.
"Huuu"
"Udah turun gantian gantian"
"Yaelah gitu doang mah kecill"
Abel mengintip dari belakang panggung dan menyunggingkan senyum menyebalkan, setelah itu ia mengacungkan jempolnya kearah gerombolan laki-laki yang telah disebutkan itu. Ya, mereka sengaja dipanggil oleh Abel dengan tiket masuk gratis dari Abel untuk sedikit membalas perlakuan Bintang serta mendukung penampilannya nanti.
Tunggu, penampilannya?
Ya, Abel sudah menyiapkan sebuah perfomance yang rencananya sih untuk menyaingi Bintang karena masalah sebelumnya. Bahkan, Vinzie pun setuju dengan keputusan itu. Dan saat latihan dua hari itu juga mereka memakan magic mushroom yang dikirim orang kurang ajar. Awal mula dirinya tertarik akan perform ceritanya seperti ini.
"Vin, lo tau kurangnya si Bintang?" Tanya Abel saat membersihkan ruang VVIP.
Vinzie tidak tertarik dengan pertanyaan Abel dan hanya mengendikkan bahunya tak mau tau.
"Ayolah njing, emang lo ngga mau nyaingin si Bintang?" Ujar Abel menggebu-gebu.
Vinzie tetap tidak peduli, namun teringat Keena yang selalu membela Bintang membuatnya mengambil pandangan kearah Abel. "Dia anak band" Ujar Vinzie membuat Abel mengangkat alisnya.
"Terus?"
"Dia ngga akan mau grup bandnya disaingi grup band lain" Ujar Vinzie membuat Abel mengeluarkan smirknya.
"Kalo gitu kita saingi bandnya" Ucap Abel segera.
Vinzie menggeleng tak percaya.
"Gue serius anjing"
"Bisa?" Tanya Vinzie sesingkat mungkin.
Abel menyunggingkan senyumnya "lo ragu sama kemampuan gue? Kumpulin anak-anak sekarang"
"Sayangnya gue bukan anggota lo" Ujar Vinzie belagu.
"Vinzie monyet, gue hajar juga lo!" Ujar Abel segera memiting kepala Vinzie namun akhirnya membisikkan sesuatu pada Vinzie yang membuat Vinzie tersenyum dan menyetujui permintaan Abel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of peace
Teen FictionCerita ini bakal buat kalian baper dan jatuh sejatuh jatuhnya!! Tak hanya itu cerita ini juga memiliki humor karena pemerannya. 15 remaja lelaki yang amat di agungkan dan di puja jelas berada pada cerita ini, 5 orang lelaki sang pembalap jalanan dan...