13. uluran tangan

1.4K 136 7
                                    

Oke seenggaknya ada DUA orang yang vote buat lanjut update!!

Keena yang sudah merasa kuah kental di bajunya memudar memutuskan untuk keluar kamar mandi menunggu Carla dan Ezra yang tak kunjung datang, lain halnya dengan Cassie yang sudah datang dengan membawa seragamnya.

"Na Carla sama Ezra belum Dateng?" Tanya Cassie yang menyadari Keena masih memakai baju bekas tumpahan kuah soto.

Keena menggeleng "yaudah gue masuk duluan ya" ujar Cassie yang mendapat anggukan dari Keena.

"Lama banget sih dua manusia itu" ucap Keena sambil berjalan mondar-mandir di depan kamar mandi menunggu kedatangan Carla dan juga Ezra.

Dari arah samping Vinzie datang menghampiri keena dengan wajah datarnya "Lo ngga papa?" Tanyanya yang membuat Keena terkejut.

"Astaghfirullah!" ujar Keena terkejut sambil mengusap-usap dadanya lucu "Bikin kaget aja Lo ah" jawab Keena.

Vinzie tersenyum tipis melihatnya, namun keena sama sekali tidak menyadarinya "mau pake baju gue dulu?" Tanya Vinzie halus!! Halus woyy halus!! Keena sendiri sampai terheran dengan cowok di depannya ini, sepertinya tidak hanya baperan tapi juga mody-an.

Keena menggeleng "Carla sama Ezra lagi ngambil baju buat gue kok" jelas Keena yang diangguki oleh Vinzie.

"Kalo begitu gue ke ruang kepala sekolah dulu, mau lapor kejadian tadi dan gue pastiin mereka bakal di do dari sekolah ini" ucap Vinzie sambil melangkah maju.

Keena melotot jika Ajeng dan teman-temannya dipanggil kepala sekolah dan dikeluarkan bagaimana dengan rencananya yang akan membalaskan dendam kepada orang-orang yang sudah mengganggu dirinya dan juga ketiga sahabatnya.

Keena tersadar dan langsung mengejar Vinzie, dengan gerakan cepat ia menarik tangan Vinzie kuat-kuat yang langsung membuat Vinzie berbalik badan menghadap Keena. Entah mengapa hal pertama yang dilihat Keena adalah mata Vinzie begitupun yang Vinzie lihat pertama kali adalah mata Keena membuat keduanya saling beradu tatap hanyut dalam pesona satu sama lain.

Terjadi keheningan beberapa detik dengan tangan Keena yang masih memegang lengan Vinzie. Tentu saja orang-orang yang berada di koridor memperhatikan keduanya, karena ini adalah moment langka sang ketua osis mereka berhubungan dengan sesosok wanita terlebih saling bersentuhan seperti ini.

Keena tersadar dan langsung melepaskan tangannya pada lengan Vinzie kemudian ia tersenyum kikuk "so__sorry" ucapnya gagu.

Vinzie memalingkan wajahnya dan menelan salivanya dengan susah payah. Ada apa dengan jantungnya apakah ia perlu pergi ke dokter? "Ada apa?" Ujar Vinzie yang sebisa mungkin mengucapkannya dengan datar.

"Anu__hmm" Keena masih saja tergagu karena kejadian barusan. Bagaimana bisa ia bertingkah seperti ini hanya karena kejadian sepele? Padahal Keena sering melakukan kontak mata langsung kepada para kekasihnya dahulu bahkan lebih lama daripada ini namun mengapa rasa ini baru pertama kali ia temukan pada seorang pria di depannya ini. "Jangan" lanjutnya yang membuat Vinzie menoleh dan mengangkat sebelah alisnya.

"Jangan apa?" Tanya Vinzie.

"Jangan laporin ya"

"Kenapa?" Tanyanya lagi.

Keena menghapus kegaguannya dan menghembuskan nafasnya pelan "Gue punya rencana buat dia sadar jadi ngga usah buat laporan sama kepala sekolah ya!! Biar gue selesein ini sendiri" jelas Keena panjang lebar.

"Tapi dia ngelakuin ini ngga cuman sekali, mana mungkin gue biarin seorang penindas sekolah disini" ujar Vinzie.

"Iya iya tapi apa Lo ngga kasian sama gue yang udah Sabar ngerancang rencana ini semua tapi Lo gagalin gitu aja?" Ucap Keena memelas yang sudah tidak lagi gugup seperti tadi yang ada ia malah menampilkan ekspresi lucu yang lagi-lagi membuat Vinzie memalingkan wajahnya.

Queen of peaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang