7. introduction

2.1K 157 0
                                    

"Terpikatnya hati kepada seseorang memang tidak akan bisa ditebak kepada siapa ia akan berlabuh"

Brukk

Keena kembali menoleh kebelakang dan mendapati ketua osis itu tersungkur "astaga Lo separah ini ya? Gue obatin mau?"

Cowok itu mendelik entah kenapa hatinya berdesir mendengar kalimat itu kemudian ia mengangguk mengiyakan. Karena sejujurnya, ketika Vinzie diserang tadi tubuhnya memang sedang kurang sehat, ditambah sedang tidak fokus sejak seharian tadi.

"Lo tunggu sini biar gue nyari p3k dulu" ucap Keena dan melesat pergi mencari perkakas obat itu di pasar malam yang sekarang semakin ramai karena sudah malam.

Setelah menemukan p3k Keena kembali menyusul ketua osis itu ditempat sebelumnya "Lo kenal Nathaniel?" Tanya cowok itu sembari meringis kesakitan.

Keena meneguk salivanya dengan susah payah "hmm.... anu dia ah!! Kita belum kenalan nama gue Keena Liberyl Lor___" ucapnya keena mengalihkan dan terjeda.

"Lor? Lor apa?" Tanyanya penasaran.

"Lo belum boleh tau nama lengkap gue sorry ya kita kan baru aja kenal" jelas Keena sambil mengobati luka cowok itu dengan telaten.

Vinzie mengamati wajah Keena yang sangat dekat sekali dengannya. Sungguh tidak ada yang bisa menolak pesona Keena matanya yang biru keabu abuan, hidungnya yang runcing dan mancung, tatapan mata yang tajam hampir menyamainnya, kulit putih eksotis, rambut berwarna coklat alami sungguh gadis yang sempurna pikirnya.

"Oh iya nama Lo siapa?" Tanya Keena setelah menyelesaikan pekerjaannya yakni mengobati Vinzie.

"Lo beneran ngga tau siapa gue?" Tanyanya penasaran sekaligus bingung karena orang mana sih yang tidak tau dirinya di negeri berflower ini.

Keena hanya mengangguk mengiyakan tapi yang pasti Keena sudah tau kalau cowok didepannya ini anak pemilik yayasan A.K.A Gunadhya.

"Vinzie Arion Gunadhya panggil aja Vinzie" ucapnya setelah melihat Keena mengangguk tadi.

Keena yang mendengar penuturan cowok itu pura-pura terkejut "astaga!! Lo anak pak Gunadhya? Baru tau gue, orang kaya dong Lo?" Tanyanya dengan ekspresi sengaja dibuat-buat.

Vinzie tersenyum kecut namun setelahnya mengangguk "cewek... cewek..." dengusnya membuat Keena kontan menoleh.

"Lo mikir gue cewe matre? Gue udah pernah bilang gue anak konglomerat kalangan dunia!! Ngga perlu harta orang lain juga udah kaya gue!" ucapnya panjang lebar namun akhirnya dia melotot sial dia lupa kalau cowok di depannya ini sudah tau kalau dia anak orang kaya terus penyamarannya? "Hmm siapa tadi nama Lo? Vinzie ya? Jangan kasih tau siapa-siapa ya kalo gue anak orang kaya" ucapnya sambil memohon didepannya.

Vinzie terkekeh membuat Keena mengerjapkan matanya linglung. tampan!! Tampan sekali bahkan Abel pun satu tingkat dibawahnya pikir Keena setelah melihat wajah Vinzie sedekat ini.

Matanya yang abu-abu dan alis yang tebal membuat matanya sangat tajam, hidung yang mancung, kulit kuning langsat bersih, rahang yang sangat kokoh dan tegas. Tapi bukannya dia asli orang Indonesia? Tapi mengapa mukannya bak orang barat? Ah bapaknya kan memang tampan pikirnya.

"Kenapa?" Ucap Vinzie menginterupsi membuat Keena salah tingkah.

"Ngga papa udah pokoknya Lo jangan kasih tau anak sekolah ya" ucapnya lagi sambil membereskan kotak obat.

Queen of peaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang