33. Perdebatan kecil

879 93 12
                                    

VOMENT DULU BARU BACA!

SENENG BGTT MINGGU KEMAREN CERITA INI NO. 1 BADBOY YAA! BISA NGGA YA MINGGU DEPAN NO. 1 LAGI??

TARGET BUAT NEXT AKU NAIKIN JADI, 8 VOTE 2 KOMEN! KALO TETEP GAADA YG KOMEN WALAUPUN CUMA TITIK, AUTHOR BAKAL UPDATE LAMA 😔

HARUS AKTIF DI CERITA INI! VOTE, KOMEN DAN KALO BISA KALIAN HARUS SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN CERITA INI! KARENAAAA BAKAL ADA GIVE AWAY DI CHAPTER 50 NANTI ATAU KITA TUNGGU 20K PEMBACA YEAYY🥵🥳

OKE SEGITU AJA SELAMAT MEMBACA

***

Bughh

Alvaro terpental tepat diatas seseorang yang juga ikut terjatuh akibat ulah Gilang yang mendorong kursi roda cepat-cepat. Vinzie yang juga menabrak seseorang hampir ikut terjatuh namun ia berpegangan kuat membuat yang ditabraknya jatuh seorang diri.

"Anjing kenapa nih" suara seseorang yang sangat mereka kenali menyeruak diindera pendengaran membuat Gilang yang semula memegangi kursi roda Alvaro segera melepaskannya dan melihat kearah langit-langit rumah sakit sambil bersiul agar tak mendapat amukan.

"Kalian ini! Baru aja sadar ngga usah grasa-grusu bisa ngga sih!" Ujar Cassie maju ke depan dan bersedekap dada.

"Oh jadi kalian biangnya! Pantat gue... Pantat gue terluka kasian tau ngga!" Balas Argo lebay yang mendapat toyoran Raden karena gemas.

"Kalian para ketua! Aduh mending kasih gue jabatan kalian deh" papar Raden yang melihat kejadian ini adalah ulah Abel.

"Gue juga?! Jelas jelas ketua lo yang salah" balas Vinzie tak terima dan diangguki oleh Gilang cepat "iya! Kalo bukan gara-gara Abel gue juga ogah main balapan kayak tadi" sambung Gilang cepat yang merasa sangat kesusahan karena tangannya yang di gendong harus tetap membawa infus dan tangan yang satunya mendorong kursi roda milik Alvaro.

"Oooh jadi kalian tadi abis balapan? Iya?!" Ujar Karrel mendengar apa yang Gilang ucapkan.

"Eh___ enggak m__mmaksud gue kita tadi abis latihan... Hehehe iya latihan" Gilang memutar otaknya untuk mencari alasan agar orang-orang sok bijak ini mau diam.

"Latihan? Latihan apa emang hmm?"

"Latihan kekuatan otot! Iya! yakan Vin?" Ujar Abel menyambung alasan yang dibuat Gilang.

"Enggak"

"Sialan anjing, lo bisa ngga bantuin gue bentar" Abel berbisik sambil menggertakkan giginya karena mendengar jawaban Vinzie barusan.

"Khemm kalian lagi apa disini? Cepet masuk katanya mau ngomongin hal penting" Arsen yang baru tiba dengan membawa beberapa snack makanan untuk Keena dan yang lainnya menyela membuat Abel dan Gilang bernapas lega.

Mereka semua kompak menurut dan mengikuti arah langkah Arsen, karena masalahnya memang tidak perlu diperpanjang. Mereka semua masuk kedalam satu ruangan VVIP tempat Keena dirawat. Untungnya saja kedua orang tua mereka sedang perjalanan bisnis dan tidak memilih rumah sakit milik kakek Keena, jadi mereka tidak perlu memikirkan alasan karena tidak ada dirumah.

"Bang Arsen! Snack Keena mana?" Ujar Keena dengan tersenyum merekah melihat Arsen membuka pintunya, namun kembali datar usai melihat Vinzie disana bersama yang lain dan akan segera masuk.

"Adek abang kenapa ciii? Kecapean yaa" ujar Abel melangkah mendekati Keena namun matanya melotot sempurna "Na, lo kenapa?!" Sambungnya yang melihat kepala Keena diperban.

Queen of peaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang