VOMENT DULU BARU BACA!
KALIAN KEREN BGTTT CHAPTER SEBELUMNYA UDH BANYAK VOTENYAA? TAPI MAAP BGTTT AUTHOR TELATNYA TELAT BGTT KARENA LG SIBUK DI REAL LIFE HUHUHUU JADI MAAP KALO UPDATENYA LAMAAA HEHEHE
JANGAN LUPA BACA BAGIAN BAWAH!
HARUS AKTIF DI CERITA INI! VOTE, KOMEN DAN KALO BISA KALIAN HARUS SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN CERITA INI! KARENAAAA BAKAL ADA GIVE AWAY DI CHAPTER 50 NANTI YEAYY🥵🥳
OKE SEGITU AJA SELAMAT MEMBACA
"Vinzie?!" Ujar Keena terkejut melihat Vinzie dengan mata elangnya menatap ke arah depan.
"Tunggu disini, gue mau ngomong. Kalo sampe ilang lagi—"
"Langkahin dulu abangnya! Apa lo berani ngancem adek gue?" Ucap Abel menginterupsi dan menantang Vinzie.
Vinzie berdecak tak menghiraukan Abel, ia masuk kelas Keena untuk memberikan surat dispen dimana berisi nama-nama anak yang terlibat dalam acara pensi itu, termasuk Keena dan ketiga sahabatnya.
"Ikut gue" balas Vinzie setelah keluar kelas dan segera menarik tangan Keena melihat Abel dengan segera mengikutinnya.
"Jangan macem-macem lo sama adik gue" ujar Abel dengan sorot mata mengarah kearah Vinzie, sedangnkan Vinzie tak menggubris sama sekali.
"Drama macem apa lagi ini" Cecar Argo yang menyaksikan adegan dramatis.
Vinzie membawa Keena di belakang sekolah diikuti oleh Abel yang tak rela adiknya menjadi sasaran lelaki didepannya.
"Duduk" ujar Vinzie membuat Keena menurut.
"Tadi di gerbang sama Cassie mau apa hmm?" Ujar Vinzie bersedekap dada.
"Apaan sih lo! Na, jangan dengerin ayo ikut abang ngantin" Ujar Abel segera menarik tangan Keena.
"Adek lo, hampir aja tawuran kalo bukan lo sama yang lain yang nerobos gerbang sekolah" ujar Vinzie menghentikan aksi Abel.
Abel melotot ke arah Keena dan kembali memaksa Keena duduk "Na inget satu hal, Lo ngga boleh nyerang tanpa sepengetahuan gue dan bang Arsen! Lo ngga tau seberapa hebatnya musuh, gue ngga mau lo celaka gara-gara itu" ujar Abel menatap iris mata Keena serius.
"Tadi cuma reflek doang, lagian tadi tawuran juga engga"
"Ya itu tadi! Kalo nanti-nanti?!" Balas Abel dan Vinzie bersamaan dengan meninggikan oktafnya membuat keduanya saling beradu tatap namun dengan hitungan detik segera memalingkannya.
"Lain kali, kalo seandainya sekolah diserang jangan sekali-kali punya pikiran buat ikut-ikutan"
"Kalo gue mampu kenapa engga?"
Vinzie tak percaya dengan jawaban Keena dan berdecak "Jangan bandel, sekolah ini udah punya pentolannya tersendiri, bahkan gue sama yang lain pun gaakan ikut campur kalo sampai sekolah diserang" cecar Vinzie lagi.
"Kenapa gitu?" Tanya Keena masih keras kepala.
"Itu bukan wewenang kita buat ikut campur" ujar Vinzie yang mengetahui biasanya konflik antar sekolah dipicu oleh dalangnya yang menjadi pentolan sekolah masing-masing dan Vinzie tak ingin terlibat dalam masalah itu.
"Kalo pentolan sekolah ini kalah terus nyerang anak-anak yang lain gimana?!"
"Baru kali itu kita turun tangan" ujar Vinzie akhirnya membuat Abel segera menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of peace
Teen FictionCerita ini bakal buat kalian baper dan jatuh sejatuh jatuhnya!! Tak hanya itu cerita ini juga memiliki humor karena pemerannya. 15 remaja lelaki yang amat di agungkan dan di puja jelas berada pada cerita ini, 5 orang lelaki sang pembalap jalanan dan...