VOMENT DULU BARU BACA!
GENKK AUTHOR BENERAN MAU ADAIN GA! GAADA YG IKUT JG GPP TP JANGAN SAMPEE HUHUU:((
JANGAN LUPA BACA BAGIAN BAWAH!
HARUS AKTIF DI CERITA INI! VOTE, KOMEN DAN KALO BISA KALIAN HARUS SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN CERITA INI! KARENAAAA BAKAL ADA GIVE AWAY DI CHAPTER 50 NANTI YEAYY🥵🥳
OKE SEGITU AJA SELAMAT MEMBACA
***
Seorang remaja lelaki sedang berjalan gontai memasuki rumahnya karena baru saja ia pulang dari sekolahnya sembari memainkan kunci motor miliknya. Baru satu langkah ia melewati pintu rumahnya, suara pria paruh baya menyambutnya dengan lugas.
"Vinzie, papa mau bicara sama kamu" Ujarnya membuat lelaki itu menghembuskan napasnya kasar.
"Jangan sekarang, Vinzie capek" Balasnya dan melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda melewati begitu saja pria paruh baya di depannya itu.
"Siapa wanita ini?!" Ujarnya lagi sambil mengangkat tinggi-tinggi amplop berwarna coklat yang langsung membuat Vinzie kembali menunda langkahnya dan segera menoleh mengambil amplop yang berada di tangan pria paruh baya itu.
"Jangan salahin papa kalo sampe terjadi apa-apa sama wanita itu" ujar Gunadhya sambil menyeruput kopi miliknya ketika Vinzie masih berusaha membuka amplop itu untuk melihat isinya.
Vinzie membelalakkan matanya dan dengan tatapan tak suka ia kembali menoleh kearah papanya. "Jangan berani sentuh dia sedikitpun! Kalo papa dengan lancang nyelakain dia, papa berurusan sama Vinzie" Ujar Vinzie ketus dan kembali melangkah, namun sebelum benar-benar pergi Vinzie membisikkan sesuatu kepada papanya. "Dan papa gatau seberapa pengaruhnya dia, jadi jangan pernah punya pikiran buat ngekang Vinzie dengan manfaatin dia"
"Vinzie!" Tukas Gunadhya cepat "papa ngga akan pernah main-main sama ucapan papa!" Sambungnya yang tak mendapat respond dari anaknya.
Vinzie merebahkan tubuhnya pada kasur king size miliknya, ia menghela napasnya susah payah. Memikirkan ucapan papanya membuatnya takut, karena selama ini yang Vinzie tau papanya bisa melakukan apapun untuk kelancaran rencana dan tujuannya. Bahkan, jika diingat papanya rela mengorbakan anak-anaknya demi citra dirinya.
Vinzie mengambil handphone miliknya dan mencari nama seseorang yang ada di dalam kontak ponselnya. Vinzie menarik senyum simpul, baru sadar ternyata dirinya dan Keena hampir tidak pernah mengirim pesan satu sama lain. Terakhir dan untuk pertama kalinya mereka mengirim pesan saat di restoran dekat pantai usai mencari donatur acara pensi. Sambil setengah salah tingkah Vinzie melihat kembali foto dirinya dan Keena, tentu saja foto yang pertama bagi Vinzie bersama seorang wanita.
Vinzie dengan lincah mulai mengetikkan sesuatu untuk mengirimkannya pesan.
Vinzie: Na
Hanya satu kata dua huruf, singkat namun penuh pemaknaan. Hampir lima menit Vinzie menunggu balasan Keena, namun wanita itu belum juga membalas pesannya.
Keena: iya, knp
Setelah setengah jam berlalu, baru Keena membalasnya membuat Vinzie yang sempat menutup matanya langsung kembali membuka matanya lebar-lebar.
Vinzie: singkat banget
Keena: lo juga
Vinzie: itukan nama lo
Keena: nama gue Keena, bukan na.
Vinzie: yaudah
Keena: yaudah doang?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of peace
Genç KurguCerita ini bakal buat kalian baper dan jatuh sejatuh jatuhnya!! Tak hanya itu cerita ini juga memiliki humor karena pemerannya. 15 remaja lelaki yang amat di agungkan dan di puja jelas berada pada cerita ini, 5 orang lelaki sang pembalap jalanan dan...