VOMENT DULU BARU BACA!
GENKK AUTHOR BENERAN MAU ADAIN GA! GAADA YG IKUT JG GPP TP JANGAN SAMPEE HUHUU:((
JANGAN LUPA BACA BAGIAN BAWAH!
HARUS AKTIF DI CERITA INI! VOTE, KOMEN DAN KALO BISA KALIAN HARUS SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN CERITA INI! KARENAAAA BAKAL ADA GIVE AWAY DI CHAPTER 50 NANTI YEAYY🥵🥳
OKE SEGITU AJA SELAMAT MEMBACA
Duarr
Baru saja Angkasa menginjakkan kakinya pada tangga panggung di depannya, namun suara yang begitu nyaring di indera pendengaran membuatnya urung dan seketika suasana disana menjadi ramai dan tegang.
Orang-orang disana benar-benar panik. Sontak saja hal tersebut segera ditanggapi oleh Abel yang merupakan volunteer bagian keamanan dan Vinzie yang bertanggung jawab akan acara ini. Abel mengirim pesan kepada anak buahnya yang berjaga di depan, namun didahului oleh anak buahnya tersebut.
"Ada gerombolan orang yang mau nerobos masuk gerbang SMA Graha Nusa, mereka bawa petasan banyak banget"
Pesan masuk itu tak bisa Abel teruskan pada grup Rhod Loretto, karena di acara ini tidak semua pasukan ikut datang dan menjadi volunteer. Abel berbalik badan mencari keberadaan Vinzie dengan setengah berlari. Setelah tepat menemukan orang yang dimaksud, Abel segera membisikkan sesuatu yang membuat Vinzie melotot dan segera menuju ke depan panggung untuk memberi tahu anak buahnya yang ada disini.
"Lo amanin gerbang, jangan sampai satu orang pun diantara mereka yang berhasil masuk dan kacauin acara ini. Gue akan cari cara agar acaranya tetap kondusif" Ujar Vinzie sebelum berpisah dengan Abel untuk mengamankan acara ini.
Vinzie menyipitkan kedua matanya, ada sekitar sepuluh orang berbaju sama yang ia duga sepertinya anak buah Abel. Vinzie mendekat dan benar saja, satu diantara kesepuluhnya ada Azzam tertidur di paha seseorang yang ada disitu. Vinzie menarik kaki Azzam yang membuatnya segera membuka matanya cepat.
"Anjing siapa nih" Ujar Azam terkejut.
Vinzie segera membisikkan sesuatu kepada telinga Azam yang membuat Azam segera mengumpat "Anjing siapa yang berani nerobos?!" Ujar Azam langsung sadar dan membelalakkan matanya sempurna.
Sontak saja suara Azam membuat yang panik makin panik dan orang-orang mulai berdesakan untuk keluar, yang membuat Vinzie harus memutar otaknya untuk mencegah hal ini terjadi. Jika sampai kabar ini mendarat ke telinga bu Gendhut, bisa hilang kepercayaan bu Gendhut kepadanya.
Vinzie segera menaiki panggung dan segera mengambil microfon yang ada di sana. "Semuanya tenang— suara tadi bukan sesuatu yang berbahaya, panitia dan volunteer disini sudah memeriksanya, itu hanya suara petasan biasa yang dimainkan di luar sekolah ini. Kalian bisa tetap tenang dan kembali duduk di bangkunya masing-masing karena acara akan segera dilanjutkan. Terimakasih" Ujar Vinzie dan menuruni anak tangga panggung, namun sebelum itu, ia membisikkan sesuatu pada Angkasa.
"Tetep mainin DJ nya, gue sama anak-anak mau nyelesein masalah diluar" Bisik Vinzie cepat.
"Diluar kenapa" Ujar Angkasa.
"Biasa, orang pengangguran nyoba buat nerobos masuk sini" Ujar Vinzie berusaha tenang.
Azam segera memberi komando kepada anak-anak di sebelahnya untuk membuat team berjaga. Ada yang ikut keluar mengamankan suasana, ada yang berjaga di bangku paling akhir penonton dan ada juga yang berjaga di beberapa stand yang masih buka, karena sudah banyak stand yang sudah tutup termasuk stand milik anak-anak Rhod Loretto karena stock sudah ludes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of peace
Roman pour AdolescentsCerita ini bakal buat kalian baper dan jatuh sejatuh jatuhnya!! Tak hanya itu cerita ini juga memiliki humor karena pemerannya. 15 remaja lelaki yang amat di agungkan dan di puja jelas berada pada cerita ini, 5 orang lelaki sang pembalap jalanan dan...