52. How

213 17 24
                                    

VOMMENT DULU BARU BACA!
ALHAMDULILLAH AYOKKK TUMPENGANN, AKHIRNYA APDET SETELAH SEKIAN LAMAAA MAAFFFFF😔

YUKKK SELESEIN CERITANYA BARENG-BARENG YAAA, KALIAN HARUS SAMA AUTHOR SAMPE AKHIRR!! AUTHOR APAL BGTTT SIAPA YG NGIKUTIN AUTHOR DARI AWALLL KARENA KOMENANYAA NANTI GIVEAWAYNYA DIGABUNG SAMA PART AKHIR YAAA!!

GENKKKK GIVE AWAYNYA BELOM JADI JUGA YAAA BINGUNGGG AKU DI BEKASI SKRGG LAGI KULIAHH😭 APA MAU GIVE AWAY SALDO DULU AJAAA KUY? KOMEN! KALO ENGGA BIARIN AKU UPDATE LAMA LAGI WLEE.

JANGAN LUPA BACA BAGIAN BAWAH!

HARUS AKTIF DI CERITA INI! VOTE, KOMEN DAN KALO BISA KALIAN HARUS SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN!

OKE SEGITU AJA SELAMAT MEMBACA

***

Setelah kepergian Keena, Vinzie dengan buru-buru bergegas untuk kembali memasuki rumahnya. Ia masih curiga dengan apa yang telah Gunadhya lakukan kepada Keena. Rasanya tak mungkin jika Gunadhya melakukan hal baik tanpa maksud tersembunyi. Vinzie menaiki anak tangga rumahnya, setelah itu langkah kakinya mengarahkannya menuju pada bagian belakang.

Vinzie membuka pintu ruangan yang saat ini tidak ada orang di dalamnya. Vinzie menduduki bangku yang tersedia dengan banyak layar di depannya. Ia mulai menggerakkan jarinya pada keyboard yang tersedia disana. Matanya menyipit pada layar di depannya kala melihat sesosok gadis yang sangat ia kenali mulai memasuki rumahnya. Namun, bukan dari pintu depan rumah, melainkan dari pintu belakang yang biasanya hanya dimasuki oleh pegawai yang ada di rumahnya.

"Keena?" gumamnya sambil terus memperhatikan layar di depannya. "I knew" sambungnya setelah menyadari kedua tangan Keena diikat dengan kedua penjaga di belakangnya.

Keena dibawa masuk kedalam ruangan yang Vinzie tahu betul itu ruangan apa. Vinzie menggeram dan mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat ketika melihat Keena dipaksa masuk ruangan tersebut oleh kedua anak buah Gunadhya. Setelah terjadi pemberontakan antara Keena dan kedua anak buahnya, akhirnya Keena kalah tenaga dengan kedua penjaga tersebut yang menyebabkan Keena tumbang dan tidak sadarkan diri.

Vinzie berdiri sambil mengeraskan rahangnya namun, ia tetap melanjutkan untuk melihat rekaman cctv sampai akhir. Selang beberapa saat Keena dikurung, Gunadhya mulai masuk yang membuat Vinzie semakin mengeraskan rahangnya. Keena yang sudah sadar terkejut melihat kehadiran Gunadhya dilihat dari mimik wajahnya. Vinzie tentu tak mendegar percakapan keduanya, namun saat itu Gunadhya melepaskan ikatan tali yang melilit pada kedua pergelangan tangannya. 

Vinzie kembali menyipitkan kedua matanya kala Gunadhya menyodorkan segepok uang kepada Keena yang diterima oleh Keena. Vinzie tak mengerti apa maksudnya, namun setelah melihat Keena merobek seluruh uangnya barulah Vinzie paham akan maksud Gunadhya. Vinzie menarik senyum simpulnya setelah melihat keberanian gadisnya itu. tunggu, gadisnya? tunggu saja, tidak akan lama lagi Vinzie pastikan Keena akan sepenuhnya menjadi miliknya, dan jika itu terjadi, maka segala aktivitas Keena akan menjadi tanggung jawabnya dan tidak akan membiarkan siapapun orangnya yang dapat menyakitinya.

Baru saja emosi Vinzie turun, tamparan yang Gunadhya berikan kepada Keena langsung membuat emosi Vinzie kembali mendidih. Ia segera berdiri untuk mencari Gunadhya karena apa yang sudah papahnya lakukan kepada gadis yang ia cintai. Vinzie menuruni tangga dengan tak sabaran. Tapi, belum sempat ia meneriaki nama Gunadhya, sebuah pesan masuk membuatnya terpaksa mengurungkan niatnya untuk membalas perlakuan Gunadhya.

Queen of peaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang