40. Kunjungan

568 55 12
                                    

VOMENT DULU BARU BACA!

KALIAN KEREN BGTTT CHAPTER SEBELUMNYA UDH BANYAK VOTENYAA? TAPI MAAP BGTTT AUTHOR TELATNYA TELAT BGTT KARENA LG SIBUK DI REAL LIFE HUHUHUU JADI MAAP KALO UPDATENYA LAMAAA HEHEHE

JANGAN LUPA BACA BAGIAN BAWAH!

HARUS AKTIF DI CERITA INI! VOTE, KOMEN DAN KALO BISA KALIAN HARUS SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN CERITA INI! KARENAAAA BAKAL ADA GIVE AWAY DI CHAPTER 50 NANTI YEAYY🥵🥳

OKE SEGITU AJA SELAMAT MEMBACA

***

"woii kita diserangg"

"Anjing tawuran tawuran cepet masuk"

"Jangan ada yang diluar"

Teriakan dan cuitan siswa yang berlalu lalang di depan gerbang pintu masuk sekolah memenuhi arena sekolah. Yang berada diluar dengan segera memasuki kelas dengan tak sabaran karena takut terjadi sesuatu.

"Mereka manjat gerbang! Cepet masukk" lagi, suara seseorang sambil berlari begitu nyaring di pendengaran.

Sekelompok pria berbaju SMA acak-acakan dengan motor berisik berhenti tepat di depan gerbang dengan plang SMA GRAHA NUSA. Satu lelaki didepan seperti sedang memimpin dengan kaca mata hitam yang terpasang sempurna, serta jaket kulit yang selalu dibanggakannya. Ia memerintahkan salah seorang yang berada di belakangnya untuk memanggil seseorang.

"Cepet panggil satpamnya" ujarnya penuh perintah.

"Siap boss! Pak satpam woii" ujar lelaki yang diberi perintah dengan menggebu.

"Buka cepet!" Celoteh salah seorangnya lagi.

"Kita bobol juga ni gembok kalo ngga dibuka buka" ujar seseorang dengan sombong melewati lelaki yang disebut bos itu.

"Tunggu" ujar lelaki berkacamata sambil menarik jaket lelaki sebelumnya yang melewatinya. Ia melepas kacamata hitamnya dan menyeka rambutnya yang sudah lumayan panjang. Setelahnya ia sampirkan kacamatanya tepat di kerah kemeja sekolah miliknya. Lelaki itu memberi kode kepada yang lain dan disambut senyum miring, dan dengan hitungan detik mereka mulai memanjat gerbang sekolah tanpa tau situasi.

Setelah semuanya berhasil masuk gerbang, lelaki yang memimpin itu lagi-lagi memerintahkan salah satu diantaranya. "Cepet tanyain dimana ruang gurunya" ujarnya malas sambil menoleh kesana kemari mencari seseorang untuk dimintai jawaban.

"Eh lo" ujar salah satu diantaranya sambil menunjuk lelaki berkacamata minus dengan buku di tangannya.

"G—ggue?" Jawabnya tak yakin dan menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, cepet sini" bukannya menghampiri, lelaki itu justru kalang kabut berlari masuk meninggalkan buku yang semula berada di tangannya dan melemparnya.

"Lah? Kenapa deh anjing" ujarnya bingung melihat lelaki barusan.

"Ayo wahyu cepet kita harus habisin mereka sebelum mereka habisin semua yang ada disini" celetuk salah satu siswa disana yang sedang setengah berlari menuju gerbang depan. Orang-orang disini biasa menyebutnya pentolan sekolah karena pasti setiap sekolah mempunyai biang yang disebut pentolan, dan tentu saja itu bukan Vinzie dan kawan-kawan karena seperti yang kalian tahu, Vinzie dan teman-temannya adalah pengurus osis.

"Ngapain lo kesini?! Mau nantangin kita hah?!" Teriak lelaki yang disebut Wahyu itu.

Mereka yang berjumlah sekitar enam orang itu menoleh bersamaan ke sumber suara dan menautkan kedua alisnya. "Kenapa lo?!" Sensi salah satunya.

Queen of peaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang