51. Complicated

412 23 44
                                    

VOMMENT DULU BARU BACA!

GENKKKK GIVE AWAYNYA BELOM JADI JUGA YAAA BINGUNGGG AKU DI BEKASI SKRGG LAGI KULIAHH😭 APA MAU GIVE AWAY SALDO DULU AJAAA KUY? KOMEN! KALO ENGGA BIARIN AKU UPDATE LAMA LAGI WLEE.

JANGAN LUPA BACA BAGIAN BAWAH!

HARUS AKTIF DI CERITA INI! VOTE, KOMEN DAN KALO BISA KALIAN HARUS SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN!

OKE SEGITU AJA SELAMAT MEMBACA

***

Cahaya matahari pagi menerobos masuk kamar, membuat gadis yang sebelumnya sangat pulas dengan tidurnya membuka matanya perlahan. Remang-remang, ia melihat sesosok lelaki sedang bersedekap dada sembari tersenyum kearahnya. Keena mengusap sebelah matanya dan ikut tersenyum melihatnya.

"Mowningg, hows? Nyenyak tuan putri?" Ujarnya mendekat membuat Keena segera memposisikan tubuhnya bersandar ke dinding kasur.

Keena mengangguk seraya menyipitkan matanya "sejak kapan disini?" Ujarnya membuat lelaki didepannya mengusap dagunya seraya berpikir.

"Sejak— tadi" ujarnya yang gagal dengan niatnya untuk sedikit memberikan Keena gombalan, namun salahkah dirinya yang tidak bisa menggombal.

"Aku pulang sekarang yaa?" Ujar Keena membuat Vinzie segera menatapnya serius. Ya, kalian pasti sudah tau siapa lelaki itu sedari tadi.

"Makan dulu" Ujarnya yang mendapat gelengan oleh Keena.

"Na— makan dulu pokonya, aku udah masakin khusus untuk kamu" Ujar Vinzie berlagak manja.

Keena menurunkan senyumnya "oh yaa?"

"Iya dong, ayo ke bawah biar kita tanya mamah" ujar Vinzie ingin membuktikan membuat Keena terkekeh.

"Iya percaya, aku mandi dulu ya?" Ujar Keena lagi.

"Setelah itu makan, janji?" Balas Vinzie mengacungkan kelingkingnya.

"Janji" Keena menautkan kelingkingnya dengan kelingking milik lelaki itu. "Tunggu apalagi? Turun gih, nanti aku nyusul" Lanjut Keena yang melihat Vinzie masih diam tanpa beranjak.

"Oke, i lov you" Ujar Vinzie menunjukkan senyum dengan deretan giginya yang hanya dibalas Keena senyuman. "Kok senyum doang?" Ujar Vinzie tak habis pikir.

"So? What i have to do?"

"Bales! I lov you" Ujar Vinzie mengulangi lagi ucapannya.

Keena mengedikkan bahunya mengejek dan segera melesat menuju kamar mandi, namun Vinzie dengan gesit menahan pintu kamar mandi sebelum Keena memasukinya "Jawab dulu!" Ujar Vinzie memaksa.

"Kamu mau ikut masuk? Ayo sini" Ujar Keena akhirnya yang tau kelemahan lelaki itu.

Vinzie tegang, dan menggaruk kepalanya yang tak gatal "h-hhah? E-enggalah! Kalo gitu aku turun duluan" ujar Vinzie segera melesat cepat.

"Yakin gamau masuk?" Ujar Keena memancing.

"Jangan ngada-ngada cepet! Aku tunggu di bawah" Ujar Vinzie setengah teriak karena sudah di luar kamar, telinganya panas mendengar ucapan Keena barusan.

Vinzie menuruni tangga dengan cepat, getar ponsel membuatnya menjeda langkahnya sejenak.

"Halo" Ujarnya, karena sepertinya ia akan tahu dimana Gibran sekarang.

"Vin, gue udah ketemu sama Gibran lewat gps ponselnya"

"Dimana?" Ujar Vinzie cepat, rahangnya kembali mengeras nama itu disebut.

Queen of peaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang