Chapter 2

21.8K 940 47
                                    

KL Creative adalah salah satu perusahaan terbaik dikota Malang. Kota yang terkenal dengan udaranya yang sejuk. Sudah hampir 30 tahun perusahaan ini berdiri kokoh.

Alexandre Giovanni adalah putra pertama dari Bapak Kharisma. Pemuda yang lumayan tampan dengan tubuh tegap dan rambut hitam pendeknya. Ia juga mempunyai alis tebal dan matanya yang berwarna coklat gelap.

Ia tersenyum tipis kepada karyawan yang menyapanya ketika berpapasan dengannya.

Sebuah tangan menepuk pundaknya dan ia menoleh sekilas, "Hari ini rapat jam berapa?"

"Jam 9 pagi pak," jawab Roby, sang asisten.

Alexandre hanya mengangguk kemudian melihat jam tangannya.

"Selamat pagi, Pak Alex. " sapa Adelia, sekretarisnya sambil berdiri.

"Tolong siapkan berkas-berkas yang dibutuhkan rapat nanti."

"Baik, Pak" sahutnya.

Alexandre memasuki ruangannya yang tidak terlalu luas. Ruangan itu bernuansa sangat manly. Abu-abu dan hitam. Ketika memasuki ruangan, langsung terlihat jendela besar dengan view gedung-gedung tinggi.

Setelah menyampirkan jas, ia duduk dikursi kebesarannya.

Adelia mengetuk pintu kemudian masuk, "Ini berkas-berkas untuk rapat nanti Pak. " katanya sambil menaruh map keatas meja.

"Ya, makasih." jawab Alexandre. Kemudian ia membuka map tersebut dan mempelajari poin-poin penting saja. Ternyata pagi ini ia akan mengadakan rapat dengan divisi periklanan.

*

"Tolong cek lagi berkas-berkas yang kita butuhkan untuk rapat sebentar lagi," perintah manager periklanan, Pak Robert. "Rhea, Lucy, dan Rangga ikut rapat ya, kalian catat poin-poin penting yang nanti disampaikan oleh CEO. "

"Siap Pak" sahut mereka kompak.

"Ihh aku deg-degan tauuu," kata Lucy sambil berbisik. Tangannya berkeringat.

"Sama nih, aku juga. Semoga ga lakuin kesalahan nanti, " sahut Rhea juga berbisik sambil membereskan map yang berisi berkas untuk rapat.

Setibanya di ruang rapat, Lucy segera membagikan bahan presentasi yang telah difoto kopi diatas meja. Rangga dan Rhea menyiapkan keperluan presentasi.

Tepat pukul 9 pagi, CEO beserta jajarannya memasuki ruangan rapat. Ketiga anak magang tersebut hanya menunduk dikursi belakang manager dan seniornya satu divisi. Ini pertama kalinya mereka mengikuti rapat dengan dihadiri pemilik perusahaan.

Rhea mencuri-curi pandang. Matanya mencari sesosok pria tegap kemarin.

Deg! Mata mereka bertemu. Rhea segera menunduk kembali. Beberapa detik berlalu, Rhea mendongakkan kepalanya dan ternyata pria itu masih tetap menatapnya. Rhea buru-buru mengalihkan pandangannya kelayar LCD.

Andi selaku asisten manager membuka rapat kemudian menjelaskan proyek-proyek yang akan dilaksanakan dalam beberapa bulan ke depan. Salah satu proyek mereka adalah pembuatan iklan untuk sebuah merk fashion terkenal di kota tersebut.

Pak Kharisma, sang CEO mendengarkan penjelasan Andi dengan baik. Sesekali beliau menganggukkan kepala. Sesekali pula beliau mengerutkan dahi tanda tidak puas.

Setelah Andi selesai dengan presentasinya, beberapa petinggi mulai memberi pertanyaan, kritik dan saran. Rhea dan Lucy mencatat semua pertanyaan yang mereka lontarkan. Rapat telah berlangsung sekitar 2jam dan belum ada kesimpulan.

Mantan Sang CEO (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang