Chapter 12

12.7K 605 18
                                    

"Mas Andre, maafin aku ya."
Alexandre tertegun mendengar perkataan Rhea.

Kini mereka berada didalam mobil menuju rumah Rhea.

"Maaf kemarin lusa aku marah sama kamu. Teriak-teriak ga jelas yang bikin kamu sakit hati sama kata-kataku." Rhea berkata dengan kepala masih tetap menunduk.

Alexandre menoleh kesamping kirinya kemudian ia tersenyum.
"Iya, gapapa. Kamu cuma salah paham." jawab Alexandre.

Kemudian ingatannya berkelana ke masa mereka masih SMA. Setelah tiga bulan menjalin kasih, perempuan itu memutuskan hubungan mereka sepihak. Tanpa ada penjelasan apa pun. Yahh... Memang waktu itu Rhea beralasan untuk fokus ke sekolahnya, tapi menurut Alexandre itu bukan alasan yang tepat.

Alexandre bukannya tidak pernah berusaha untuk mempertahankan hubungan mereka. Rhea-lah yang selalu menghindarinya. Ia memblokir nomor ponselnya. Dan akhirnya Alexandre harus benar-benar fokus belajar untuk kelulusannya agar ia bisa melanjutkan ke universitas negeri di Jakarta.

Dan sekarang, sepertinya kejadian itu berulang lagi. Tanpa alasan yang jelas, Rhea mengumpatnya, menamparnya, juga mengejeknya playboy hanya karena termakan gossip murahan.

Alexandre menghela napasnya. Ia melirik perempuan yang duduk disampingnya. Ternyata ia tertidur.

Alexandre meraih tangan itu kemudian meletakkannya didadanya. Mengecupnya perlahan. Tangan mungil itu yang dulu selalu ia genggam erat. Yang selalu menutup mulutnya ketika ia mengatakan cinta dan sayang dengan wajah memerah karena malu.

Sesaat Rhea bergerak membenarkan posisi duduknya. Ia membuka matanya lalu menoleh kearah pria disampingnya yang sedang menyetir.
Alexandre melepaskan genggaman tangannya.

"Maaf Mas, aku ketiduran." katanya kikuk.

"Sudah mau sampai."

Rhea melihat kedepan kearah jalan. Mobil Alexandre memang sudah masuk ke perumahan dimana ia tinggal.

Alexandre menghentikan mobilnya didepan pintu gerbang kemudian mematikan mesinnya.

"Makasi udah anterin aku." ucap Rhea. Alexandre hanya mengangguk dan tersenyum menatapnya.

"Hati-hati dijalan ya." ucap Rhea lagi kemudian ia membuka pintu mobil.

Tangan besar Alexandre dengan cepat meraih bahu Rhea dan membalikkan tubuhnya lalu memeluknya. Rhea yang terkejut, diam tidak membalas pelukan itu.

"Aku sayang kamu, Rhea." Alexandre memejamkan matanya, menghirup wangi shampoo pada rambut Rhea, dan merasakan debaran jantung mereka berdua. Kemudian Alexandre melepaskan pelukannya dan menatap mata Rhea.

Rhea menelan ludahnya dengan susah payah. Lalu berbalik dan turun dari mobil.

Pak Soleh sudah membukakan pintu gerbang untuknya.
"Lho mana mobilnya, Non?"

"Di kantor, Pak." jawabnya singkat kemudian berlari masuk rumah.

"Mari Pak Soleh." pamit Alexandre kemudian menyalakan mesin dan pulang.

Pak Soleh hanya menatapnya bingung.

*

Rhea melihat jam dinding masih menunjukkan pukul 8 malam ketika ia baru saja selesai mandi. Sesaat kemudian ia turun ke ruang makan untuk makan malam.

"Mas Rio udah pulang, Mbok?" tanyanya pada Simbok yang sedang menyiapkan makanannya.

"Kayaknya belum, Non. Simbok belum liat tuh."

Mantan Sang CEO (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang