Chapter 13

12.1K 631 34
                                    

Kini mereka sedang berkumpul diruang tamu keluarga Kharisma Giovanni.

"Oalah. Brarti anak perempuan kamu itu karyawan magang di kantor suamiku, Ly?" tanya Poppy, mami Alexandre.

Lily, mami Rhea mengangguk sambil menyeruput teh hangatnya.
"Iya, kita juga taunya pas Nak Alex ini main ke rumah. Iya kan Nak Alex?" konfirmasi mami Rhea pada Alexandre.

"Iya, Mam. Alex ga sengaja ketemu Rio trus diundang makan siang di rumahnya." kata Alexandre.
"Lagian, Rhea itu adik kelas Alex waktu SMA, Mam." terangnya.

Mendengar penjelasan Alexandre, mereka mengangguk-anggukkan kepala.

Selanjutnya percakapan mereka adalah percakapan bisnis antara para ayah dan anak. Kedua mami akhirnya melipir ke ruang makan. Mereka mengingat-ingat masa-masa sekolah dulu. Siapa guru yang paling galak, atau siapa yang suka pacaran.

Tak terasa hari sudah semakin siang. Setelah keluarga Kharisma menjamu tamunya makan siang, keluarga Rudy berpamitan pulang.

"Kami pulang dulu ya. Aku tunggu kedatanganmu di kantor." pamit papi Rhea pada Pak Kharisma.

"Pasti, Rud. Nanti aku kabari. Hati-hati di jalan." jawab Pak Kharisma.

"Salam ya buat anak perempuanmu, Ly. Sapa tau nanti bisa jadi mantu ku."

"Kita besanan ya." kata mami Rhea sambil memeluk teman lamanya itu.

"Kita pamit dulu, Lex." kata Rio pada Alexandre.

"Oyi, Yo. Hati-hati yo!" balasnya.

*

Pukul 4 sore, mereka sampai di rumah.

"Rhea dimana mbok?" tanya mami.

"Non lagi berenang, bu." jawab simbok sambil menerima oleh-oleh dari mami.

Mami mengangguk kemudian berjalan ke arah halaman belakang guna menghampiri anak bungsunya itu.

Suara kecipak air terdengar ketika Rhea menggerakkan kaki dan tangannya mengelilingi kolam renang.

"Sayang." panggil maminya.

Rhe menyembuhkan kepalanya ketika mendengar suara maminya.

"Mami baru pulang?" tanyanya.

Mami mengangguk. "Kamu udah makan?"

Rhea berenang ketepi kolam. "Males makan, Mi. Ga ada temennya."sahutnya dengan wajah cemberut.

"Mami masak dulu deh kalo gitu." katan mami sambil mengelus kepala Rhea.

Rhea mengangguk kemudian berenang kembali.

"Jangan lama-lama, Rhe. Nanti masuk angin." seru mami.

"Ya, Mi!"

*

Setelah selesai makan malam, Rhea mengobrol dengan mami di ruang makan. Sedangkan papi masuk ke ruang kerja bersama Rio.

Simbok menghidangkan oleh-oleh yang dibawa mami dari Surabaya.
"Duduk sini, Mbok." kata mami.

Simbok menurut. Mereka bertiga lalu mengobrol ringan tentang keluarga simbok.

Mantan Sang CEO (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang