Chapter 29

7.8K 408 36
                                    

"Hatchii!!"

Alexandre bersin untuk kesekian kalinya. Ia sedang berbaring di ranjangnya karena demam tinggi. Semalam ia memberikan jaketnya pada Rhea agar tidak kedinginan. Kedua orang tua dan adiknya langsung kembali ke Surabaya setelah berkunjung kerumah Rhea.

"Hatchiii!!" Alexandre kembali bersin.

Sekarang pukul 7 pagi, ia mengambil ponselnya untuk memberitahu bahwa ia tidak pergi ke kantor hari ini karena sakit.

Setelah sarapan seadanya dan meminum obat, Alexandre mulai mengantuk dan tidur.

Pukul 11 siang, Rhea pergi ke kantor kekasihnya untuk mengembalikan jaket yang ia pinjam semalam. Ia menghampiri resepsionis untuk menanyakan jadwal Bossnya itu.
"Maaf mbak. Pak Alex tidak ke kantor hati ini karena sakit."

"Sakit? Sakit apa mbak?" tanya Rhea.

"Maaf saya kurang tau." jawab resepsionis itu. Rhea menghubungi nomor ponsel Alexandre namun tidak diangkat. Kemudian ia pergi ke lift yang ada di basement dan memencet tombol angka lima.

Setelah memasukkan kode rumah Alexandre, ia segera masuk dan mencari kekasihnya. Rhea menemukan Alexandre sedang tidur di kamarnya. Lantas ia menghubungi maminya untuk menanyakan resep membuat bubur.

Rhea juga membawa sebaskom air hangat dan selembar handuk kecil ke kamar untuk mengompres dahi Alexandre.

Alexandre mengerang rendah ketika merasakan sesuatu yang basah dan hangat didahinya, namun ia kembali tidur.

Rhea selalu mengganti handuk setiap lima belas menit sekali.

"Maaf ya, Mas." bisiknya.

Ting tong!

Rhea beranjak dari duduknya untuk melihat siapa yang datang.

"Oh Bu Mita. Mari masuk bu." ucap Rhea mempersilakan Mita masuk.

"Alex sakit gara-gara kamu nih pasti." ujarnya sinis.

Rhea hanya diam tak menanggapi. Mita dengan santainya pergi ke dapur. "Cari apa bu?" tanya Rhea yang mengekori Mita sampai dapur dan melihatnya seperti sedang mencari sesuatu.

"Panci. Aku mau buatkan Alex bubur."

"Saya sudah buatkan dia bubur." kata Rhea datar. Mita menatapnya tak suka.

"Kalo bukan gara-gara kamu ajak dia ke Batu, dia ga bakalan sakit, tau!"

Rhea hanya menghela napasnya. Ia tau perempuan didepannya juga peduli pada kekasihnya.

"Aku sakit karena kecapekan! Bukan gara-gara Rhea." sahut Alexandre yang tiba-tiba sudah di dapur.

Rhea membalikkan tubuhnya kebelakang menghadap Alexandre. "Kok bangun, Mas?"

"Aku mau ambil minum, Sayang."

"Aku ambilin. Kamu balik lagi ke kamar." kata Rhea sambil mendorong pelan Alexandre agar kembali ke kamarnya. Tapi ia bergeming.

Mita mendengus kesal lalu keluar meninggalkan Alexandre dan Rhea. Ia sangat muak dan benci dengan kemesraan mereka berdua.

Rhea mengambilkan minum untuk Alexandre yang duduk dikursi bar. "Maaf ya, Mas." ucap Rhea menyesal.

Alexandre mengelus pipi kekasihnya. "Mas marah kalo kamu terus minta maaf. Mas malah seneng bisa berduaan terus sama kamu, Sayang." ucapnya sambil memeluk perut Rhea.

Rhea mencebikkan bibirnya. "Aku tadi bikin bubur. Mas mau?" tawarnya. Alexandre mengangguk, "Suapin ya." rengeknya.

Setelah makan siang dan minum obat, Alexandre kembali berbaring di kamarnya. Sedangkan Rhea menonton TV.

Mantan Sang CEO (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang