Chapter 36

6.7K 346 27
                                    

Alexandre tertegun ketika melihat punggung Rhea dari jarak yang agak jauh. Kekasihnya itu berjalan tertatih-tatih, selangkah demi selangkah dibantu terapist yang siap menolongnya jika ia terjatuh.

Rhea berjalan seraya tertawa ketika ia berhasil melewati jumlah target langkahnya.

Perlahan Alexandre mendekat dan tersenyum pada mami Rhea yang sedang duduk dikursi taman tak jauh dari sana.

"Are you waiting for someone?" tanya Andrew pada Rhea.

Rhe berhenti sambil mengernyitkan dahinya kemudian menggeleng.
"I think he's not your brother."  kata Andrew ketika melihat seorang pria yang sedang menatap mereka intens dan Andrew tahu dia bukan kakak Rhea.

Rhea menoleh kebelakang seraya berpegangan pada tangan Andrew agar ia tidak jatuh. Ia menelan ludahnya kasar, dadanya sesak. Ia menatap pria didepannya itu dengan perasaan yang campur aduk. Ia merindukannya tetapi ia juga malu dengan keadaannya sekarang.
Alexandre tersenyum, ia tahu kekasihnya itu masih ragu untuk menemuinya. Lantas ia merentangkan kedua tangannya. Rhea perlahan melangkahkan kakinya.

Selangkah, dua langkah, tiga langkah, Rhea berusaha menghampiri Alexandre dengan penglihatan yang sedikit kabur karena air mata.

Tangannya mengulur kedepan berusaha menggapai sesuatu. Alexandre berjalan cepat kemudian berlari dan memeluk Rhea dengan erat. Sangat erat.

Rhea membalas pelukan itu. Ia menangis didada Alexandre.
"I miss you so bad." ucap Alexandre sambil menciumi kepala Rhea.

Mami Rhea ikut menangis melihat pemandangan didepannya. Lantas ia mengambil ponsel dan mengabadikan moment itu.

"Jangan nangis, Sayang. Mas udah disini. Jangan suruh Mas pergi lagi, Sayang." ucap Alexandre yang dijawab Rhea dengan anggukan.

Alexandre meraih tangan Rhea kemudian menciuminya. "I love you so much."

Rhea menatap kedua bola mata itu mencari kebohongan atas pernyataannya, namun yang ia temukan adalah ketulusan dan cinta yang dalam. Rhea tak dapat menahan air matanya. Lalu ia kembali memeluknya. Meyakinkan dirinya bahwa ia tidak sedang bermimpi.

Lama mereka berpelukan, melepas rindu yang tertahan selama dua tahun. Rhea beberapa kali mengucapkan kata maaf kepada Alexandre. Ia merasa sangat bersalah kepada pria itu.


Alexandre mengelus punggung Rhea lalu mencium kening perempuan yang sangat dicintainya itu.

Rhea melepaskan pelukan mereka ketika ia ingat bahwa masih ada Andrew disitu.

"Mas, kenalin ini Andrew." ucap Rhea pada Alexandre setelah ia berhenti menangis. Alexandre hanya mengangguk ramah pada Andrew karena tangan kanannya menopang tubuh Rhea.

"Alexandre."

"Andrew."

"Kamu cari terapist yang namanya mirip sama aku." bisik Alexandre pada Rhea.

"Itu karena aku ga bisa jauh darimu, Mas." jawab Rhea malu-malu.

Melihat Andrew yang kebingungan melihat dua sejoli didepannya kemudian Rhea berkata, "Andrew, he is my..."

Mantan Sang CEO (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang