Flashback On
"Gila ya kamu, Rhe!" teriak Nindy, sahabat Rhea. Rhea hanya menunduk. "Kamu tau kan aku suka banget sama Mas Alex! Bisa-bisanya kamu nerima cinta dia!"
Rhea terdiam, ia tau bahwa semua ini akan terjadi.
"Maaf Nin. Aku bener-bener minta maaf." hanya kata maaf lah yang keluar dari mulut mungil Rhea. Dia tidak tahu harus berkata apalagi. Ini memang kesalahannya.Tiga bulan yang lalu, Alexandre, menyatakan cinta padanya. Rhea tahu bahwa sahabatnya juga menaruh rasa pada Alexandre, kakak kelas mereka. Pemuda baik yang menolong mereka ketika OSPEK SMA.
*
Waktu itu Rhea dan Nindy adalah murid baru yang sedang menjalani OSPEK bersama murid baru yang lain. Salah satu anggota OSIS menghukum mereka karena melakukan kesalahan, yaitu terlambat datang ke sekolah. Hukumannya adalah push-up 50 kali. Tetapi pada hitungan kedua puluh Rhea sudah tidak kuat karena pagi itu ia tidak sarapan karena bangun kesiangan. Kakak kelas mereka yang sedang memberi hukuman lantas memarahi Rhea.
Nindy yang kasihan kepada Rhea segera membelanya, "Kami minta maaf kak. Salah kami datang terlambat."
Kakak kelas tersebut semakin marah dan membentak mereka, "Heh! Kamu jangan ikut-ikutan ya! Aku tambah push-up jadi 75 kali. Cepet!"
"Tapi kak.. Kami sudah ga kuat." kata Nindy lagi dengan napas ngos-ngosan. "Tolong maafin kami kak." mohon Rhea.
Mendengar ada keributan di lapangan olahraga, Alexandre sebagai pembimbing OSIS karena ia sudah kelas 3, datang mendekat.
"Ada apa?" tanyanya kepada Ali, sang kakak kelas pemberi hukuman.
"Mereka datang terlambat, kak." jawabnya. "Aku suruh push-up tapi malah banyak alasan!"
"Udah maklumin aja, Al. Hari pertama OSPEK nih, jangan bikin mereka takut. Lain kali kalo telat baru deh dikasih hukuman." kata Alexandre memberi solusi.
"Kalian cepet masuk kebarisan!" Kata Alexandre.
"Makasih kak!" jawab Rhea dan Nindy takut-takut dan segera masuk barisan kelasnya.
*
Nindy yang kecewa dengan Rhea segera keluar kelas meninggalkan sahabatnya itu sendiri.
Rhea menghapus air matanya dan kemudian ia juga keluar kelas berjalan menuju lapangan basket.
Teriakan heboh dari cewek-cewek dipinggir lapangan sungguh memekakkan telinga. Mereka bersorak sambil meneriakkan nama cowok-cowok idola mereka yang sedang berusaha merebut bola dari lawannya.
Rhea duduk di rumput dipinggir lapangan agak menjauh dari cewek-cewek histeris itu. Matanya menerawang jauh kedepan, mencari sosok yang selalu ia rindukan.
Air matanya menetes lagi.
'Haruskah ia memutuskan hubungan spesial ini?'
'Sanggupkah aku tidak melihat senyumnya lagi?'
Pikirannya berkecamuk.Beberapa saat kemudian seorang cowok berlari kecil kearahnya. Ingin sekali ia memeluknya erat tidak ingin berpisah. Tetapi sekarang ia harus memilih. Segera Rhea menghapus air matanya.
"Udah lama, Rhe?" tanyanya sambil mengelap keringat yang membasahi tubuh tegapnya. Kemudian ia duduk disamping Rhea.Rhea tersenyum kemudian menjawab, "Barusan kok Mas."
"Iiiihhh... Jangan meluk-meluk! Kamu keringetan! Bau!" jeritnya sambil mendorong cowok tersebut.
"Aku kan kangen, Rhe." sahutnya sambil berusaha menggapai tubuh kekasihnya itu. "Kamu kenapa sih aku liat dari tadi kok ngelamun?" tanyanya sambil mengelus rambut hitam panjang Rhea.
Rhea menghela napas.
"Mas Andre... " katanya hati-hati.
"Hmm.. Kenapa sayang?" jawab Alexandre sambil menyelipkan anak rambut ketelinga Rhea.
Rhea kembali menghela napasnya.
"A-a-aku mau kita putus," jawabnya akhirnya.Alexandre terdiam. Ia meraih tangan Rhea, menggenggamnya. "Kenapa?" tanyanya setelah beberapa saat.
Rhea menatap kedua bola mata Andre.
"A-a-aku mau fokus belajar. Kamu juga kan mau ujian kelulusan." sambungnya. "Maaf Mas. Maafin aku." katanya lagi sambil berdiri kemudian berlari meninggalkan Alexandre.Alexandre hanya terdiam, melihat kekasihnya berlari kemudian menghilang dibelokan jalan.
Dia bukannya tidak tahu alasan Rhea memutuskan hubungan mereka.
Tidak! Alexandre sangat tahu bahwa sebenarnya kekasihnya itu lebih memilih sahabatnya, Nindy.Kemarin Nindy menemuinya sepulang sekolah di parkiran motor. Ia memberi Alexandre sebuah kotak yang berisi coklat dan mengatakan bahwa ia sudah menyukai Alexandre sejak ia membantunya pada masa OSPEK. Tetapi Alexandre langsung menolaknya karena ia sudah menjalin hubungan dengan Rhea, sahabat Nindy selama 3 bulan ini.
Hhh!!!
Alexandre menghembuskan napas kasar. Dadanya sakit.
'Seperti inikah rasanya dicampakkan?' batinnya.Dia membaringkan tubuhnya dirumput. Panas menyengat tidak ia hiraukan. Pikirannya kembali kemasa dimana ia menyatakan cintanya pada Rhea.
"Kenapa kamu panggil aku Andre? Bukan Alex seperti temen-temen ku yang lain?" tanya Alexandre kala itu.
"Hmm... Ya aku mau panggilan yang beda aja Mas. Semacam panggilan sayang?" jawab Rhea malu-malu.
Alexandre meraih tangan Rhea dan menggenggamnya. Kemudian tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Iya, Sayang."
Blush!!
Pipi Rhea seketika memerah mendengar kata panggilan itu.
"Pulang yuk! Aku anter." ajak Alexandre.
"Aku dijemput supir, Mas. Maaf ya." tolak Rhea hati-hati.
"Ya udah kapan-kapan aja." ucap Alexandre, tersenyum sambil mengelus kepala Rhea.
*
Didalam kamar, Rhea menangis. Ia tahu sudah menjadi perempuan yang jahat. Hari ini ia telah menyakiti 2 orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
Pertama, sahabatnya yang sudah ia bohongi selama 3 bulan karena ia telah menjalin hubungan dengan Alexandre, cowok yang sahabatnya dan ia suka sejak lama.
Kedua, Alexandre, kekasihnya yang sangat ia sayangi.
*
Keesokannya di sekolah.
"Nin.. Aku udah putus sama Mas Andre kemarin. Maafin aku ya Nin. Aku ga mau persahabatan kita putus, Nin." kata Rhea setelah ia berhasil mengajak bicara sahabatnya itu.
"Kamu kira aku percaya sama kamu? Kamu udah mengkhianati persahabatan kita, Rhe!" marahnya.
"Aku minta maaf, Nin. Sebenarnya aku juga udah lama suka sama Mas Andre, tapi aku diem Nin. Aku ga mau kamu sakit hati. Aku mohon maafin aku." mohon Rhea.
"Udahlah! Aku males ngomong sama kamu lagi!" kata Nindy meninggalkan Rhea.
Dan hari-hari berikutnya pun Nindy selalu menghindarinya. Rhea yang selalu berusaha memperbaiki hubungan persahabatan mereka beberapa bulan ini, akhirnya menyerah juga.
Naik ke kelas dua SMA, kelas mereka terpisah, tidak satu kelas lagi.
Flashback Off
***
Gimana nih?? Lanjut gaaa...
Jangan lupa vote dan komen yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Sang CEO (TERBIT)
Roman d'amourCinta pertama itu sulit dilupakan. Betul? Apalagi kalau banyak sekali kenangan yang telah kita lalui bersama. Cinta pertama bisa menjadi cinta sejati. Betul? Tidak akan pernah ada yang menggantikan karena selalu terbayang-bayang wajahnya. Alexandre...