12- MUSUH (DREON) BERULAH

93 47 28
                                    

HALLO KAWAN👋
SESUAI JANJIKU DI WALL BAKAL UPDATE MALAM INI, NGGAK BAYAR KOK, TAPIII...
VOTE, DAN KOMEN YAA
MAKSA LOHHH👿
HAHA, CANDA PRENN
HAPPY READING!!

Vano dan kakaknya-Dion sedang berduduk santai bersama Varo-Papa mereka sembari memakan biskuit coklat buatan Mama Mita.

"Van, udah punya calon istri belum?" pertanyaan Varo mampu membuat Mita tersedak minumannya.

"ASTAGHFIRULLAH PAPA! VANO MASIH SEK-" belum sempat Mita melanjutkan ucapannya, Varo lebih dulu mencium pipi istri tercintanya itu hingga tak jadi meneruskan perkataannya.

"Pa! Liat tempat, dong!" Dion menatap malas Varo.

"Kenapa kamu? Cem-- aduh sakit, sayang." Mita mencubit pelan paha Varo, tidak sakit hanya saja Varo yang melebih-lebihkan.

"Sakit, Pa?" tanya Vano melirik jengah Varo yang duduk di depannya.

"Nggak, biar Mama khawatir aja," ucap Varo santai mendapat pukulan pelan di lengannya dari Mita.

"Dan nahasnya Mama nggak khawatir." ujar Dion, Mita mengangguk membenarkan serta berada pada pihak kedua anaknya.

"Biarin, yang penting Mama sayang, setia, cinta sama Papa." Varo meledek Dion.

"Besok Mama mau nikah lagi," Mita beranjak dari sana diikuti Varo yang mengekori sambil memohon dari belakang takut apa yang istrinya katakan besok akan terjadi.

Entahlah kemana perginya dua insan penggombal dan korban gombal tersebut, hingga kini hanya ada Vano dan Dion di sana.

Sibuk dengan kegiatan masing-masing, Vano sibuk menghabiskan biskuit yang Mama nya buat tadi pagi, sedangkan Dion sibuk mengutak-atik ponselnya.

"Bangsat!" Dion mengumpat keras setelah membaca apa yang dikirim oleh Erik--wakil ketua Geng Tigrey yang diketuai oleh Dion.

"Kenapa lo?" Vano ikut panik melihat raut wajah tak bersahabat di muka Dion.

"Ikut, nggak, lo?" tanya Dion setelah memakan jaket denim lalu merampas kasar kunci motornya dari nakas.

"Mau kemana?" tanya Vano balik.

"Markas gue di keroyok."

"Sama siapa?"

"BACOT!"

Dion menarik paksa kerah baju yang dikenakan Vano sehingga cowok itu serasa tercekik karenanya.

"MA, PA, DION SAMA VANO KELUAR DULU." teriak Dion lalu berlari keluar rumah diikuti oleh Vano.

"PULANGNYA BAWA MARTABAK!" jawab Varo menggema. Sama sekali tak di indahkan oleh dua putranya.

Mereka menaiki motor Dion dan langsung melaju dengan kecepatan penuh membelah ramainya jalan raya, hingga tiba di sebuah bangunan lumayan besar yang merupakan markas Tigrey.

Tigrey adalah sebuah Geng dengan Dion sebagai ketuanya dan Erik sebagai wakil ketua. Geng kokoh serta tangguh yang sudah di pimpin olehnya ketika masih menduduki bangku SMA sampai saat ini.

HAZEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang