Yey, aku update lagi di hari ini
The last day of 2021
Besok udah ganti tahun guys😭❤
Say goodbye to 2021👋
.
.
Oke, happy reading
Jangan lupa ⭐ dan 💬
Thank youRooftop sekolah menjadi tempat yang disinggahi oleh empat murid laki-laki SMA LIGA BANGSA. Mereka sedang membahas sebuah persiapan untuk menghadapi acara berkemah lusa nanti.
Wali kelas XII IPA 3 tadi mengumumkan bahwa akan ada acara berkemah di sebuah hutan dengan berbagai kegiatan yang akan dilakukan disana. Acara ini hanya diperuntukkan oleh kelas 12 saja, yang bertujuan untuk menjadi sarana tambah nilai pada ijazah nanti.
Disini, Vano, Sandi, Noval dan Eki sedang membahas sesuatu yang menurut mereka penting. Mereka saling beradu pendapat akan hal negatif yang sekiranya mungkin terjadi saat acara camping dilaksanakan.
"Tenda camping punya gue atasnya bolong anjir!" kata Eki membuat kekehan dari ketiga temannya terdengar.
"Gimana ceritanya tenda bisa bolong?" tanya Sandi.
"Lah? Si Sandi kaga tau, abis semedi di goa mana lo?" tanya Noval sambil terkekeh kepada Sandi yang kini telah mengerutkan keningnya dengan satu alis sedikit terangkat, bingung.
"Eki kan omnivora, semuanya dimakan. Besi, paku, segala macem dimakan." Noval menyambar dengan segala kengawurannya.
Eki menoyor kepala Noval sedikit keras membuat cowok itu meringis sambil memegangi kepalanya. "Asal mulu lo!"
Eki berdehem, mulai menceritakan. " Jadi gini, waktu itu tendanya dipake sama adek sepupu gue yang cewek, dia masih SMP. Katanya pas malem-malem lagi berkemah, dia pengen liat bintang sambil tiduran di dalem tenda. Karena otaknya super pinter, maka dari itu dia ngebolongin atas tendanya make gunting." Eki menceritakan jujur seperti apa yang diceritakan oleh adik sepupunya waktu itu.
"HAHAHAHA," tawa Noval paling kencang seolah ia bahagia atas bolongnya tenda milik Eki.
"Pinter banget sepupu lo, Ki. Patut diberi apresiasi," kata Sandi sambil terkekeh.
"Mukanya waktu ngejelasin polos banget lagi. Beruntungnya dia sepupu gue, kalo bukan ... udah gue suruh ganti tuh tenda." Eki menunjukkan wajah kesalnya.
"Bentar, gue belum tau letak lokasinya dimana. Hutan, kan? Hutan mana?" Vano bertanya karena tadi saat sang guru menjelaskan, ia sedang berada di toilet untuk membasuh mukanya.
"Hutan yang ada di Jalan Samurai, nomor 7." jawab Eki, Vano mengangguk-anggukan kepalanya sebelum teringat satu hal.
"Jalan Samurai? Dekat markas Dreon?" Vano bertanya memastikan dengan alis yang mengerut.
"Iya, iya. Gue baru inget." sahut Sandi.
"Sialan." raut wajah Vano berganti dingin, tatapannya menjadi tajam serta rahangnya yang mengeras. Apakah tak ada hutan lain selain di Jalan Samurai? Bukan hutannya yang berbahaya, namun penghuni markas Dreon yang berbahaya.
"Gue nggak bisa tenang kalo lokasinya di sana." kata Vano, ia menghela nafas gusar.
"Itu wilayah Dreon, apa nggak bisa ganti lokasi?" Eki bertanya sembari berfikir.
"Nggak bakal bisa, waktu sebentar lagi. Rencana udah dibuat. Yang perlu kita fikirin, gimana caranya supaya acara ini berjalan lancar." ujar Vano.

KAMU SEDANG MEMBACA
HAZEL
Teen FictionAlvano Hazel Rasendra, seorang cowok berparas tampan membuat siapa saja terpanah dengan ketampanannya. Dia menjabat sebagai ketua geng yang bernama Lirex. Semboyan prinsip yang mereka pegang "Tak akan pernah melawan sebelum ditantang untuk melawan"...