28- DARE

35 6 1
                                    

Pada hari berikutnya, seluruh siswa SMA LIGA BANGSA yang semalaman tidur di area sekolah sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Kebetulan hari ini adalah hari libur, Naila, Alya dan Ratna memilih untuk berkunjung ke rumah Shela, sekedar main-main seperti biasa.

Mereka sedang berada di kamar Shela, tersedia beragam jenis snack sekaligus minuman yang sudah diangkut dari kulkas.

"Camilan banyak, Wi-Fi rumah Shela aman, gimana kalo kita nonton drakor?" Naila, si gadis penyuka Drama Korea memberi usul.

"Semaleman di sekolah kan udah!" sergah Ratna. Bagaimana tidak, setelah Dreon pergi dari area sekolah, mereka menonton salah satu film Drama Korea hingga subuh tiba.

"Gue mau tidur aja, ngantuk." Ratna memeluk guling lalu membalikkan badannya.

"Eh! Lo ke rumah Shela cuma mau tidur doang, gitu?" Naila menggeplak bokong Ratna. Gadis itu kembali menghadap Naila dengan ekspresi kesalnya.

"Yang punya rumah aja nggak komen," balasnya.

Shela dan Alya hanya diam tak menanggapi celotehan dua makhluk tersebut. Mereka berdua sedang maskeran di sudut kamar.

"Mendingan lo berdua ikut maskeran, sini," ajak Shela setelah selesai mengaplikasikan masker pada wajahnya.

Naila menoleh sekilas tanpa tertarik, namun empat detik setelahnya ia berteriak heboh seperti telah menemukan ide cemerlang.

"Nah! Ayo maskeran! Sambil nunggu kering, kita bikin challenge." seru Naila sambil menarik-narik kaki Ratna agar turun dari kasur big size milik Shela.

"Ah, Naila! Ganggu banget sih lo!" Ratna berontak, tak mau turun.

"Yehh, ganggu, ganggu. Muka lo butuh skincare, Rat! Kusam gitu, kehabisan duit ya lo?"

"Berat banget sih lo, kebanyakan dosa nih!" gerutu Naila masih terus menarik-narik kaki Ratna.

Akhirnya Ratna pasrah, ia turun dari kasur  dengan malas lalu menumpukkan kepalanya pada pundak Naila serta tangannya yang ia lingkarkan di leher temannya itu. Jadilah sekarang Naila agak tercekik karena tangan Ratna.

"Ratna, ih!"

"Gendong, Nai. Gue lagi males jalan,"

"Ogah ya!"

"Ishh! Unfriend kita, Nai!" kesal Ratna lalu berjalan ke sudut kamar menghampiri Shela dan Alya.

Shela terkikik ringan karena tingkah satu temannya ini. "Mau maskeran juga, nggak?"

"Mau!" sahut Naila langsung meracik bubuk masker yang selanjutnya akan ia larutkan dengan satu cairan khusus.

Ratna ikut melakukan hal yang sama. Kini, ia terlihat tak semengantukkan tadi.

Tiga menit terlewat, mereka sudah sama-sama memakai masker di wajahnya. Saatnya Naila mengemukakan challenge yang tadi sempat ia usulkan.

Naila meraih botol minuman di sebelahnya, "Kita main semacam truth or dare, tapi isinya dare semua. Berhubung sekarang kita lagi berada di zaman trend per-ayang-an. Jadi, yang ditunjuk sama ujung botol ini bakal dapet dare seputar ayang. Gimana?" Naila antusias mengenai usulannya.

"Gue jomblo, anjir!" Ratna menggetok kepala Naila pelan.

"Nggak apa-apa. Gebetan, temen, atau siapa aja boleh." Naila memberi sedikit kelonggaran untuk yang tidak punya ayang, terutama dirinya sendiri, sebab Naila juga jomblo.

"Boleh, ayo."

Naila memutar botol tersebut, dan ... ah, kenapa dirinya yang ditunjuk.

"Lah kok gue? Padahal gue baca mantra biar ngarah ke Ratna," ujar Naila.

HAZEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang